"Mudik belum ada bus listrik. Enggak berani sih kita bus listrik jadi transportasi buat mudik," kata Corporate Secretary Damri Chrystian R. M. Pohan saat berbincang bersama awak media di Jakarta, dikutip Selasa, 26 Maret 2024.
Menurut Chrystian, keterbatasan infrastruktur dan kesiapan teknologi dalam melayani angkutan jarak jauh menjadi faktor utama pihaknya ogah menggunakan bus listrik untuk angkutan mudik Lebaran.
Sebab, bus listrik memiliki keterbatasan dalam hal jangkauan dan waktu pengisian daya baterai. Saat ini, pengisian baterai bus listrik masih membutuhkan waktu yang cukup lama, sekitar empat jam, dan fasilitas fast charging yang efisien belum tersedia di Indonesia.
"Karena bus listrik itu, (operasionalnya) paling empat jam, jarang yang sampai delapan jam. Mereka empat jam juga mesti di-charge lagi, charge-nya pun bisa dua jam. Belum kaya fast charging yang 30 menit langsung penuh," tutur dia.
Chrystian menambahkan, infrastruktur penunjang, seperti stasiun pengisian daya listrik, juga perlu diperluas dan ditingkatkan agar bus listrik dapat beroperasi secara optimal. Namun, hal ini membutuhkan investasi yang besar dan waktu yang cukup lama untuk diimplementasikan.
Meskipun program bus listrik merupakan bagian dari inisiatif pemerintah dalam program kendaraan listrik (EV), Damri belum melibatkan armada bus listrik dalam layanan angkutan mudik.
"Butuh waktu lah, karena kan investasi listrik itu enggak hanya bus listriknya, infrastrukturnya juga harus diinvestasiin," tutur Chrystian.
Baca juga: Catatan Perbaikan Polri Jelang Mudik Lebaran 2024 |
Optimalisasi bus konvesional
Chrystian menekankan, saat ini fokus Damri tetap pada optimalisasi armada bus konvensional yang telah terbukti andal dalam melayani angkutan mudik.
Ia juga menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan layanan angkutan yang aman dan nyaman bagi pemudik selama musim mudik Lebaran.
Meskipun tidak menggunakan bus listrik, Damri tetap berupaya untuk memastikan kelancaran operasional dan pelayanan yang optimal kepada para penumpang.
Adapun Damri menyiapkan total armada untuk angkutan Lebaran tahun ini sekitar 2.000 unit yang tersebar di 44 cabang di seluruh Indonesia, utamanya untuk wilayah di Pulau Jawa, Sumatra, hingga Sulawesi.
Khusus program mudik gratis yang diselenggarakan BUMN, Chrystian mengatakan pihaknya telah menyiapkan armada sebanyak 250 unit bus konvensional.
Sementara untuk Posko Mudik Lebaran, Damri akan menyediakannya sejak 31 Maret hingga H+10 Lebaran. Selama posko berlangsung, Damri akan meningkatkan kualitas layanan, utamanya call center.
"Semuanya kita siapkan benar-benar. Makanya teman-teman Damri itu sudah siapkan seperti ramp check, armada, supaya enggak mogok. Ramp check dilakukan oleh Kemenhub, baik yang di pusat maupun di daerah," jelas Chrystian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News