Dalam pertemuan itu, Agus menyampaikan kebijakan, program dan proyek baru di antaranya, Undang-Undang Cipta Kerja, substitusi impor, relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), proyek Bintuni, dan Patimban. Dari Negeri Sakura, Agus pun membawa 'oleh-oleh' berupa penguatan investasi lama dan komitmen investasi baru di sektor otomotif sebanyak Rp45,6 triliun.
"Pertemuan berjalan dengan baik dan membawa kabar gembira, karena beberapa perusahaan otomotif besar dan petrokimia menyatakan komitmen berinvestasi di Indonesia," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima Medcom.id, Jumat, 12 Maret 2021.
Agus menuturkan bahwa dari pertemuan dengan prinsipal Honda Motor Company Ltd, perusahaan tersebut berkomitmen menanamkan investasi sebesar Rp5,2 triliun. Sementara itu, Suzuki Motor Corporation berencana menginvestasikan Rp1,2 triliun. Adapun Toyota Motor Corporation merealisasikan investasi yang sudah ada, yaitu sekitar Rp28 triliun. Kemudian, Mitsubishi Motors Corporation menyampaikan rencana investasi Rp11,2 triliun.
"Investasi Honda termasuk untuk pengembangan kendaraan model baru. Honda juga memiliki komitmen untuk ekspansi pengembangan ekspor komponen kendaraan yang diproduksi di Indonesia sebagai bagian global supply chain bagi sembilan negara, di antaranya, Malaysia, Vietnam, Thailand, Pakistan, Saudi Arabia, dan Jepang sendiri," sebutnya.
Menurut Agus, Honda juga akan memindahkan fasilitas produksi yang ada di India ke Indonesia sekaligus berkomitmen untuk melakukan pengembangan mobil listrik di tanah air. Kemudian Honda akan membuka pasar ekspor negara tujuan ekspor baru seperti Afrika Selatan, Meksiko, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
"Mereka mengembangkan kendaraan bermotor model baru yang akan diproduksi di Indonesia dan akan diekspor ke 31 negara," sambung dia.
Sementara itu, investasi Suzuki di Indonesia sebesar Rp1,2 triliun akan menjadi basis pengembangan produk Suzuki Ertiga dan Suzuki XL7 yang diperkenalkan sebagai jenis kendaraan mild hybrid dengan teknologi integrated starter generator (ISG).
"Model-model tersebut untuk tujuan ekspor bagi pasar Asia dan Amerika Latin. Suzuki juga telah memiliki roadmap EV (Electric Vehicle/kendaraan listrik) dan menyampaikan bahwa insentif dari kebijakan pemerintah sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi EV," ungkap Agus.
Sedangkan pertemuannya dengan Toyota diyakini Agus akan memperkuat komitmen investasinya sebagai perusahaan yang paling besar berinvestasi sejak melakukan kegiatan di Indonesia. Komitmen investasi Toyota sebesar Rp28 triliun.
"Mereka juga memberikan komitmen memperluas pasar ekspor, dari 80 negara yang sekarang sudah menjadi pasar ekspor akan dikembangkan menjadi 100 negara pada 2024," papar Agus.
Di samping itu, Mitsubishi juga akan berkomitmen menambah investasinya di Indonesia sebesar Rp11,2 triliun hingga akhir 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit. "Mereka juga akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV)," urainya.
Dalam pertemuan dengan para prinsipal di Jepang, Agus menyampaikan kemudahan dan fasilitas untuk meningkatkan ekspor produk kendaraan bermotor, dari Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang telah diluncurkan awal (soft launching) oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2020 lalu.
"Pelabuhan Patimban didedikasikan menjadi hub besar dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia maupun ekspor produk otomotif ke pasar global. Pelaku industri otomotif dapat memanfaatkan Pelabuhan Patimban sebagai mitra strategis dalam aktivitas bongkar muat barang untuk ekspor-impor sehingga bisa menjadi salah satu pusat perdagangan internasional," pungkas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News