"Pada hari pertama pelaksanaan TEI-VE, sebanyak 24 MoU kontrak misi pembelian dengan tujuh negara telah ditandatangani dengan total nilai sebesar USD467,92 juta. Kontrak misi pembelian masih akan terus meningkat hingga hari terakhir penyelenggaraan TEI-VE," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto melalui keterangan resmi, Rabu, 11 November 2020.
Adapun kerja sama tersebut dilakukan dengan Jepang, Belanda, Australia, Singapura, Hungaria, Mesir, dan India. sementara itu, produk-produk yang diminati antara lain adalah makanan olahan, produk kertas, kopi, minyak kelapa sawit, minuman, produk kayu, alas kaki, pupuk batu bara, olahan kelapa, ban, sabun batangan, sapu, dan rempah-rempah.
Mendag menegaskan program misi pembelian ini dilakukan sebagai upaya peningkatan ekspor nasional dan mendorong langkah pemulihan ekonomi nasional.
“Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan di TEI-VE untuk membantu dunia usaha agar dapat melakukan kesepakatan atau transaksi kontrak dagang,” ungkap Agus.
Ia menambahkan antusiasme pelaku usaha pada TEI-VE masih tetap tinggi untuk bisa membuka pasar ekspor baru ke negara nontradisional. Apalagi sebanyak 690 perusahaan berorientasi ekspor terlibat dengan 3.870 pembeli terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran online maupun melalui perwakilan Indonesia di luar negeri.
"Walaupun digelar secara virtual, TEI kali ini tidak menyurutkan langkah para pelaku usaha untuk berpartisipasi dan terus mengekspor produknya ke pasar global," pungkas Mendag.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News