Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Ilustrasi. Foto: Medcom.id

Stimulus Properti Bantu Bangkitkan Kembali Penjualan

Annisa ayu artanti • 31 Maret 2021 14:18
Jakarta: PT PP Properti Tbk (PPRO) merespons baik stimulus untuk sektor properti yang telah dikeluarkan pemerintah. Perusahaan menilai adanya kebijakan tersebut akan memberi pengaruh pada pendapatan perseroan.
 
Adapun beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah di antaranya relaksasi uang muka (DP) nol persen untuk KPR rumah dan Pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi nol persen, yang berlaku hingga 31 Agustus 2021.
 
Direktur Keuangan PPRO Deni Budiman mengatakan, stimulus tersebut dapat membangkitkan kembali penjualan di sektor properti.

"Stimulus yang diberikan pemerintah akan berpengaruh terhadap pendapatan PP Properti, karena kami memiliki beberapa unit yang telah siap untuk diserahterimakan yang menjadi syarat bebas PPN 100 persen," kata Deni dalam keterangan tertulis, Rabu, 31 Maret 2021.
 
Selain adanya stimulus tersebut, Deni mengungkapkan, pihaknya optimistis sektor properti akan segera bangkit. Apalagi telah dilaksanakannya program vaksinasi nasional covid-19.
 
"Diharapkan kondisi pandemi saat ini berangsur-angsur pulih dengan adanya vaksinasi, sehingga respons pasar properti makin terlihat peningkatannya," ungkapnya.
 
Di sisi lain, Deni menambahkan, fokus perseroan saat ini antara lain segera melakukan serah terima kepada konsumen untuk produk-produk yang siap huni, menyelesaikan beberapa proyek yang sedang berjalan di antaranya student residence yang masih sangat diminati para konsumen, serta pengembangan rumah tapak yang tersebar di beberapa wilayah seperti di daerah Cibubur, Bandung, dan Semarang dengan sasaran segmen pasar menengah.
 
Kemudian, seiring dengan pemulihan sektor properti perseroan memiliki beberapa strategi mulai dari program peningkatan penjualan hingga program pendanaan yang akan dilakukan pada tahun ini.
 
"Selain itu perseroan juga masih memiliki fasilitas pendanaan yang berasal dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II dan Medium Term Notes (MTN) sekitar Rp2,45 triliun," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan