Manager CSR PT Pertamina (Persero) Dian Hapsari mengatakan, sejak program pengelolaan sampah dijalankan awal 2023 hingga 2023, telah efektif mengurangi sampah organik sebesar 6,7 ton, sampah organik tersebut dimanfaatkan untuk budi daya manggot yang kemudian digunakan sebagai pakan lele.
“Angka-angka yang dihasilkan sudah menandakan kontribusi yang dilakukan masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah dari lingkungannya masing-masing bahkan sudah ada yang berhasil untuk kemandirian ekonomi," kata Dian, Kamis, 17 Agustus 2023.
Dian melanjutkan, efisiensi penggunaan pakan lele dari maggot ini berhasil meningkatkan hasil panen lele mencapai 150 kg per kolam dengan siklus panen yang dipercepat menjadi 2,5 bulan.
Baca juga: Sistem Kelola Sampah TPS3R Punya Nilai Ekonomi bagi Warga |
Hasil panen lele kemudian digunakan untuk operasional Sekolah Alam Tunas Mulia, yang memberikan pendidikan gratis bagi 267 siswa dan 59 santri, terutama anak-anak pemulung dan putus sekolah.
Selain itu, program ini telah berkontribusi dalam pengurangan sampah anorganik sebanyak 1,6 ton dalam program bank sampah. Masyarakat yang terlibat dalam program ini yang sebelumnya di bulan Juni sekitar 273 KK kemudian bertambah di bulan Juli sekitar 405 KK.
Mengajak masyarakat sadar pengelolaan sampah
Pengeolalaan sampah organik merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) Pelestarian Lingkungan Hidup di Kawasan Bantar Gebang. Selain menciptakan nilai ekonomi, program ini juga menciptakan pemberdayaan masyarakat."Harapannya, edukasi sejak dini ini menjadikan anak sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, kemudian tidak buang sampah sembarangan, dan sadar akan manfaat dari sampah itu sendiri yang bisa menghasilkan bahkan bisa meningkatkan ekonomi,” ungkap Dian
Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menyampaikan dengan adanya program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah di sumber sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang.
“Program ini kami harapkan dapat menjadi pendorong kolaborasi yang baik dari berbagai pihak dalam upaya mengatasi masalah persampahan baik yang berasal dari DKI Jakarta maupun di wilayah Kota Bekasi,” ujar Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News