Ilustrasi aktivitas PHE. Foto: dok PHE.
Ilustrasi aktivitas PHE. Foto: dok PHE.

Produksi Pertamina Hulu Energi Tembus 1 Juta Barel

Husen Miftahudin • 12 September 2023 16:28
Jakarta: PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream Pertamina, telah dua tahun menjalankan peran sebagai koordinator wilayah kerja hulu migas Pertamina tepat pada September 2023.
 
Dalam dua tahun perjalanannya, PHE berhasil mencatatkan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas pada 2022 sebesar 7,89 persen berbanding 2021 serta laba bersih sebesar USD4,67 miliar di 2022.  
 
"Selama dua tahun menjadi Subholding Upstream kami berhasil mencapai produksi melebihi satu juta BOEPD (Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari) atau sebesar 1.047 MBOEPD (Ribu Barel Minyak Minyak Ekuivalen/Setara Minyak per Hari) yang merupakan angka konsolidasi minyak dan gas dari 42 blok Migas yang kami kelola per hari ini. Kontribusi nasional PHE juga semakin signifikan atas lifting minyak sebesar 67 persen dan lifting gas sebesar 31 persen," ungkap Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 September 2023.
 
Arya menambahkan, hingga saat ini PHE berhasil merealisasikan pengeboran 431 sumur pengembangan, 442 workover (kerja ulang pindah lapisan) dan 18.514 well services (reparasi sumur). Berbagai proyek besar seperti Optimasi Pengembangan Lanjutan Lapangan (OPLL) Mahakam, OPLL Sanga Sanga, Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru, Secondary Recovery (pengurasan tahap lanjut) metode waterflood juga berhasil diimplementasikan oleh PHE.

Dalam bidang eksplorasi, PHE mencapai success ratio (rasio keberhasilan) sebesar 100 persen dengan total temuan sumber daya 2C sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen /Setara Minyak). Pada tahun 2022, PHE berhasil mendapatkan temuan sumber daya 2C sebesar 345,4 MMBOE Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak)," papar dia.
 
Baca juga: Pertamina Hulu Energi Bisa Raup Cuan Jika Melakukan 2 Hal Ini
 

Fokus di sektor hulu migas


Adapun, jelas dia, pembentukan Subholding Upstream Pertamina memberikan nilai tambah yang memperkuat dan mengoptimalkan posisi Pertamina menjadi lebih fokus di sektor hulu migas. PHE berhasil menjadi center of excellence didukung dengan organisasi yang lean, agile, serta efisien, dan diharapkan dapat menjadi yang terbaik di industri hulu migas Indonesia.
 
Selain itu, integrasi data bawah permukaan membuka peluang PHE untuk mengintegrasikan pengembangan seluruh wilayah kerja yang berada di kawasan yang sama. Sinergi operasional tanpa batas menjadikan entitas operasional di bawah PHE dapat memanfaatkan fasilitas produksi bersama oleh para pengelola wilayah kerja di satu kawasan yang sama sekaligus membentuk aliansi strategis untuk service company di bawahnya.
 
"Pasca pembentukan Subholding Upstream Pertamina juga berdampak terhadap proses persetujuan proyek yang lebih optimal dan efektivitas biaya melalui program optimalisasi upstream," papar Arya.
 
PHE mempunyai strategi utama yaitu mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger & acquisition serta meningkatkan reserve & resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Enviroment, Social, Governance. Hal ini guna mendukung pemenuhan energi nasional dan mencapai target pertumbuhan perusahaan.
 
Pada 2023, PHE menjalankan berbagai macam strategi untuk meningkatkan produksi antara lain menambahkan 10 persen Participating Interest di Irak, akuisisi wilayah kerja East Natuna, Bunga dan Peri Mahakam, perpanjangan kontrak MLN Aljazair, serta penandatanganan perjanjian pembelian kepemilikan blok Masela.
 
"Seluruh strategi yang dijalankan bertujuan untuk menjaga keberlanjutan hulu migas dalam negeri dan mendorong kinerja PHE di kancah internasional," tutup Arya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan