"Harapannya, dari acara ini lahir developer-developer baru yang turut menggerakkan perekonomian daerah dan negara," ujar Kepala Cabang BTN Yogyakarta, Saniman, dikutip Sabtu, 18 Februari 2023.
Dia menambahkan, untuk peserta yang sudah menjadi developer dapat menyerap semua ilmu agar perkembangannya semakin pesat. Menurut Saniman, saat ini, kebutuhan hunian masih tinggi. Hal itu terlihat dari backlog kepemilikan hunian yang mencapai 11,4 juta orang, dan backlog hunian yang mencapai 7,6 juta orang. Karena itu, dia mengapresiasi sekolah properti yang mampu melahirkan developer baru.
"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya acara sekolah properti ini. Karena penyediaan rumah sebagai sarana pembinaan keluarga yang layak dan terjangkau merupakan amanah Amanah UUD 1945 dan UU Perumahan & Lingkungan Permukiman Nomor 1/2011," kata dia.
Baca juga: Prospek Bisnisnya Menggiurkan, BTN Syariah Incar Generasi Milenial di Kota Ini |
Sekolah properti yang digagas oleh PPI dan Greatedu ini dilangsungkan di Yogyakarta selama tiga hari, 17-19 Februari 2023.Sekolah tersebut dibimbing oleh para pakar-pakar properti yang sudah puluhan tahun menjadi pengembang properti di Indonesia.
"Akan sangat baik acara ini dilakukan secara berkala sehingga banyak peserta yang bisa menambah ilmu dan pengalamannya untuk menjadi seorang developer sukses," ujar Saniman.
Sementara itu, pakar properti sekaligus pendiri PPI Bambang Ifnurudin Hidayat mengatakan, kegiatan kali ini adalah sekolah properti offline perdana pascapandemi covid-19. "Sekolah ini nantinya melahirkan developer-developer baru Indonesia," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News