Ilustrasi. FOTO: Medcom.id
Ilustrasi. FOTO: Medcom.id

Jaga Keamanan Data Pribadi, Generasi Muda Perlu Pendampingan saat Gunakan Internet

Angga Bratadharma • 13 Juli 2023 14:33
Serang: Salah satu fungsi melakukan pendampingan menggunakan internet bagi generasi muda atau anak remaja ialah untuk memberikan jaminan keamanan terhadap data pribadi. Apalagi, mengingat perlindungan terhadap identitas digital dan data pribadi hingga kini masih menjadi persoalan di berbagai belahan dunia.
 
"Salah satu kasus kebocoran data pribadi paling menghebohkan terjadi pada 2014. Dalam kasus Cambridge Analytica itu, 87 juta pengguna Facebook ditengarai bocor," tutur Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosantik) Kabupaten Serang Haerofiatna, dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 13 Juli 2023.
 
Dalam diskusi literasi digital yang digelar Kominfo bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten di Desa Pasirwaru, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, Banten, ia menambahkan, kebocoran data pribadi juga pernah menimpa 91 juta pengguna aplikasi lokapasar Tokopedia pada 2020.

"Memahami dan melindungi identitas digital adalah menu wajib literasi yang harus dilakukan generasi muda. Juga, orangtua yang mendampinginya," jelas Haerofiatna, dalam diskusi bertajuk 'Pendampingan Menggunakan Internet untuk Generasi Muda'.
Baca: Bitcoin Berpotensi Naik ke USD31.500

Haerofiatna menegaskan identitas digital yang terlihat tidak selalu identik dengan identitas dalam kehidupan nyata yakni, rangkuman karakteristik kita, baik yang bersifat tetap maupun tidak tetap. Identitas tetap, lanjut Haerofiatna, berupa nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nama orangtua, dan biasanya tercatat di berbagai kartu identitas.
 
Hal itu seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Sedangkan identitas tidak tetap misalnya pekerjaan, alamat tinggal maupun penampilan fisik seperti warna rambut yang bisa berubah dengan cepat, dan biasanya jarang tercatat di kartu identitas kecuali alamat tempat tinggal," imbuh Haerofiatna.
 
Dari perspektif budaya digital, pembina Komunitas Film Pramuka (KFP) Habibie Yukezain mengatakan, generasi muda digital adalah agent of change. Sebagai agen perubahan, generasi muda wajib memahami dan mengamalkan keilmuan dan nilai Empat Pilar Kebangsaan.
 
"Memiliki kepedulian perubahan perilaku terhadap permasalahan sosial,kreatif dalam penyampaian pesan, serta memiliki kemampuan dasar digital," ujar Habibie Yukezain.
 
Sedangkan menurut pendiri Yayasan Komunitas Open Source Arief Rama Syarif, generasi muda perlu memahami beragam aplikasi percakapan dan media sosial. "Selain itu, mereka juga perlu diajari penggunaan dompet digital, lokapasar, dan transaksi daring," tegas Arief.
 
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan