Terjadinya fenomena disrupsi teknologi adalah sebuah perubahan signifikan yang dapat mengubah tatanan fundamental. Salah satu perubahan besar yang terjadi pada era ini adalah perubahan digitalisasi pada setiap sektor bisnis termasuk perbankan.
Menanggapi era dan perkembangan digitalisasi yang semakin menggeliat, Bank KB Bukopin telah merencanakan dan mempersiapkan produk dan layanan yang memiliki orientasi terhadap pelanggan dengan menyesuaikan kebutuhan yang dimiliki oleh masing-masing lapisan demografi masyarakat.
Di sisi lain, dengan menggunakan pendekatan digital development tersebut, Bank optimis dapat menciptakan ekosistem pasar yang memiliki pertumbuhan berkelanjutan yang dengan ditunjang oleh biaya operasional sekaligus SDM yang tergolong efektif dan efisien.
SHINE Project merupakan teknologi yang saat ini sedang dikembangkan oleh Bank KB Bukopin untuk satu setengah tahun ke depan. Setiap inovasi produk dan layanan perbankan yang terdapat saat ini merupakan bentuk respon terhadap kemajuan teknologi informasi yang berlangsung pesat.
Pengembangan project ini juga sangat memerhatikan dan berorientasi pada customer-centric, guna menghasilkan produk dan layanan yang dapat diterima oleh seluruh golongan demografi nasabah Bank KB Bukopin
Pengembangan teknologi ini menjadi salah satu tujuan dari penambahan modal yang dilakukan oleh Kookmin Bank selaku majority shareholder dari Bank KB Bukopin dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII melalui skema right issue dengan menerbitkan sebanyak 120 Miliar lembar saham baru seri B.
Saat ini, pelaksanaan dari PUT VII tersebut sudah memasuki pendaftaran tahap kedua di Otoritas Jasa Keuangan. Bank KB Bukopin menargetkan pada bulan April 2023, PUT VII mendapatkan pernyataan dan persetujuan efektif dari OJK sehingga proses transaksi perdagangan saham yang diterbitkan sebanyak 120 miliar lembar saham bisa segera dilakukan.
Selama proses PUT VII berlangsung, Bank KB Bukopin juga telah melakukan berbagai kegiatan pengembangan bisnis selama kuartal pertama tahun 2023. Perseroan telah berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi untuk beberapa proyek yang berkualitas dan berkelanjutan, antara lain pembiayaan untuk sektor manufaktur kepada INKA guna mendanai sekaligus mendukung operasional bisnisnya, salah satunya dengan penyediaan angkutan umum transportasi berbasis listrik, EV Bus.
Pembiayaan yang Perseroan salurkan tersebut tidak semata-mata hanya mementingkan profitabilitas dan ekspansi bisnis, terdapat misi di dalamnya untuk mendukung perkembangan dan implementasi ESG, dalam hal ini dukungan penuh terhadap implementasi Energi Terbarukan (EBT) melalui penggunakan kendaraan listrik di Indonesia.
Di sisi lain, Perseroan juga secara aktif dan gencar menyasar sektor manufaktur lainnya melalui pembiayaan yang disalurkan kepada PT Air Bersih Jakarta. Dalam hal ini KB Bukopin berpartisipasi dalam penyaluran kredit pembiayaan sindikasi. Pembiayaan tersebut merupakan dukungan strategis KB Bukopin yang diberikan untuk mengakselerasi program kerja dan kebijakan Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta dalam pasokan penyaluran Air Bersih.
Selain pembiayaan pada sektor manufaktur, selama Q1 2023 KB Bukopin juga berhasil melakukan penetrasi pembiayaan di sektor pertambangan. Pada awal Maret lalu Perseroan telah menyalurkan pembiayaan melalui skema sindikasi kepada Indika Energi.
Tidak hanya fokus pada penyaluran kredit, Perseroan juga proaktif dalam mengumpulkan pendapatan berbasis komisi (fee-based income) melalui upaya kolaborasi strategis yang telah dilakukan baru-baru ini, antara lain dengan Asuransi PLN, PT Inti (Persero), dan yang terbaru adalah dengan UOB Asset Management.
Langkah strategis perusahaan yang dilakukan sampai saat ini merupakan komitmen perusahaan untuk terus bergerak ke arah yang lebih positif, juga merupakan salah satu upaya dalam memberikan yang terbaik bagi nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News