Ilustrasi. Foto: dok MI.
Ilustrasi. Foto: dok MI.

Perlambatan Ekonomi

Media Indonesia • 06 November 2023 13:11
PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 diperkirakan hanya mencapai 5,05 persen. Itu berarti turun dari posisi sebelumnya 5,17 persen di triwulan III-2023. Dengan demikian, perlambatan perekonomian Indonesia telah tampak di depan mata.
 
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2023 diperkirakan berkisar 5,05 persen dari triwulan sebelumnya 5,17 persen," ujar ekonom dari Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi, Minggu, 5 November 2023.
 
Konsumsi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh 5,14 persen di triwulan III-2023, yakni melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 5,23 persen.

Perlambatan konsumsi rumah tangga terindikasi dari perlambatan laju penjualan ritel pada akhir triwulan III-2023 yang tercatat satu persen. Angka tersebut turun jauh dibanding realisasi pertumbuhan di akhir triwulan II yang tercatat 7,9 persen.
 
Selain itu, laju pertumbuhan penjualan mobil baik wholesale dan ritel juga tercatat melambat di triwulan III-2023. Keduanya, kata Josua, mengalami pertumbuhan minus 12,0 persen dan minus 8,8 persen. Padahal, di triwulan sebelumnya keduanya mencatat pertumbuhan 5,8 persen dan 1,9 persen.
 

Laju penjualan motor


Selain itu, laju penjualan motor pada triwulan III-2023 juga tercatat melambat menjadi 11,3 persen dari triwulan sebelumnya yang tercatat 40 persen. Kendati begitu, Josua menilai konsumsi rumah tangga cenderung masih solid pertumbuhannya pada triwulan III dibandingkan komponen lainnya.
 
"Itu terindikasi dari indikator inflasi yang per akhir triwulan III-2023 inflasi tercatat rendah di kisaran 2,28 persen, sejalan dengan normalisasi dampak penyesuaian harga BBM pada tahun lalu. Selain itu, indikator nilai tukar petani pada triwulan III-2023 juga menunjukkan tren meningkat dibandingkan dengan akhir triwulan II-2023," terang dia.
 
Belanja pemerintah pada triwulan III-2023 diperkirakan tumbuh 8,27 persen, yakni melambat bila dibanding realisasi belanja triwulan sebelumnya yang tercatat 10,62 persen.
 
Namun, investasi atau penanaman modal tetap bruto (PMTB) pada triwulan III-2023 diperkirakan tumbuh sekitar 5,54 persen. Angka itu lebih tinggi dari realisasi triwulan sebelumnya yang tercatat 4,63 persen.
 
 
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI di Bawah 5% pada Kuartal III-2023

 

Peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang triwulan III-2023 tercatat tumbuh 6,8 persen, lebih baik dari triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh minus 3,1 persen yoy.
 
Adapun ekspor dan impor berpotensi akan kembali mengalami kontraksi pada triwulan III-2023, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Situasi ini telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global dan penyempitan surplus perdagangan Indonesia. Laju ekspor dan impor pada triwulan III-2023 diperkirakan berkisar masing-masing minus 4,67 persen dan minus 5,24 persen.
 

Wait and see


Gelaran pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun depan memengaruhi persepsi para investor dan pelaku bisnis.
 
"Tentu tidak sedikit pelaku bisnis yang wait and see hasil pemilu sambil mencermati rencana masing-masing kandidat untuk menggerakkan ekonomi secara makro jika terpilih," kata Chief Investment Officer Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu, akhir pekan lalu.
 
Di sisi lain, pemilu mendorong perputaran uang di beberapa industri secara signifikan. Jelang masa pemilihan, permintaan kaus dan atribut kampanye sangat masif pada periode tersebut.
 
Selain itu, sektor perhotelan, restoran, dan transportasi akan cukup banyak mendapatkan limpahan rezeki dari kampanye. Genta memaparkan jelang pemilihan umum atau tahun politik 2024, diharapkan pasar modal Indonesia akan kembali bergairah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan