Selalu menjadi kekhawatiran, pinjaman luar negeri naik sebesar 3,1 kali lipat menjadi USD404 miliar. Adapun hal yang perlu digarisbawahi adalah rasio utang Indonesia terhadap PDB yang mengalami penurunan dari 57 persen menjadi 36 persen. Uniknya, pada 1998 dan 2020 mencatat depresiasi rupiah yang serupa yaitu sekitar Rp16.500 sampai Rp16.600. Hal yang berbeda di 2020 adalah tingkat depresiasi sebesar 16 persen, dari 500 persen di 1998.
Perbedaan yang paling berarti terasa dari segi kestabilan politik. Berbeda dengan situasi politik di1998 yang sangat tidak stabil, kondisi saat ini jauh lebih stabil di mana Presiden Jokowi memasuki periode kedua. Selain itu, Pemerintahan Jokowi juga mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus yang ditargetkan untuk mengurangi kemiskinan.
Berbeda dengan masyarakat di 1998 yang belum berbekal jaminan sosial, masyarakat kini memiliki program jaminan sosial atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pengobatan gratis. Dalam upaya meminimalisir dampak covid-19, pemerintah meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar USD27 miliar untuk pembiayaan pelayanan kesehatan.
Selain kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini jauh lebih stabil, kebijakan Pemerintahan Jokowi turut memberikan dampak signifikan. Berbagai stimulus yang diberlakukan dengan fokus utama pada penyediaan layanan bagi penduduk miskin seyogyanya membantu menjaga stabilitas ekonomi.
Kendati ekonomi Indonesia mengalami krisis akibat covid-19, namun potensi ekonomi digital mampu mendorong pemulihan ekonomi nasional. Sebagai salah satu negara dengan partisipasi media sosial tertinggi, Indonesia menunjukkan pertumbuhan ekonomi digital yang pesat selama satu dekade terakhir, di mana Indonesia sudah memiliki enam unicorn yaitu Gojek, Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, OVO, dan JD.ID.
Dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi yang diterapkan pemerintah, sektor logistik merasakan dampak positif, mengingat masyarakat cenderung menghabiskan pengeluaran di e-commerce untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak ditampik memang peningkatan popularitas dan ketergantungan masyarakat pada e-commerce di masa pandemi.
Dari sisi korporasi, kebijakan kerja dari rumah (WFH) turut mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kanal digital. Pemanfaatan kanal digital penting guna menjadikan keselamatan karyawan sebagai prioritas utama. Transformasi ke digital penting agar memungkinkan karyawan yang sedang WFH untuk meminimalisir gangguan. Hal ini merupakan realita pada masa covid-19; dulu segala sesuatu memakan waktu lebih lama untuk diimplementasikan terlebih dari sisi digital, sekarang terjadi dan bekerja. Ini adalah one way move, yang tidak akan kembali lagi ke metode old school.
Di sisi lain, infrastruktur kesehatan Indonesia mengalami banyak tantangan dan diprediksi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih, dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya dengan infrastruktur kesehatan yang lebih kuat dan solid. Akan tetapi, beberapa studi memperkirakan kondisi kesehatan Indonesia dapat pulih pada September hingga Oktober 2020. Hal tersebut memungkinkan karena Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki permintaan domestik yang kuat.
Secara historis, rata-rata rasio ekspor terhadap PDB Indonesia adalah sebesar 20 hingga 25 persen. Pada situasi normal, Indonesia tertinggal dari negara lain yang memiliki persentase yang lebih besar. Di tengah pandemi ini, negara seperti Indonesia justru mendapatkan keuntungan. Berbekal permintaan domestik yang kuat, Indonesia tidak perlu terlalu fokus terhadap ekspor dan dapat lebih fokus pada pengeluaran pemerintah yang dapat mendorong perekonomian Indonesia.
Dengan kata lain, kondisi saat ini membuat perekonomian beberapa negara yang awalnya tumbuh lebih cepat dari Indonesia kini menjadi lesu ketika permintaan eksternal melemah. Sebaliknya, negara-negara seperti Indonesia yang bergantung pada permintaan domestik berpotensi untuk bertahan lebih baik.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Paulus Sutisna
DBS Chief Economist Taimur Baig
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id