Ilustrasi. Foto: Medcom.id/ Mohammad Rizal.
Ilustrasi. Foto: Medcom.id/ Mohammad Rizal.

Musim Dingin Startup Indonesia

Media Indonesia • 06 Juni 2022 10:08
SEJUMLAH perusahaan rintisan (startup) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk efisiensi pengeluaran. Berdasarkan penelusuran Media Indonesia hingga kemarin, sedikitnya ada delapan startup telah mengambil langkah tersebut.
 
Mereka ialah Pahamify, Zenius, LinkAja, Fabelio, Tanihub, JD.ID, Uang Teman, dan MPL. Langkah efisiensi tersebut dinilai sebagai penanda masuknya musim dingin di ranah startup.
 
"Winter atau musim dingin di startup diperkirakan masih berjalan cukup lama. Para founder dan CEO harus mempersiapkan diri dari yang terburuk," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi, Jumat, 3 Juni 2022.

Sejumlah startup yang tengah merugi, kata dia, hanya mengandalkan pendanaan baru. Alhasil, fondasi perusahaan tak akan kokoh lantaran perilaku investor yang umumnya selalu berubah.
 
Untuk bisa lolos dan bertahan dari musim dingin, menurut Bhima, startup mesti melakukan perombakan strategi. Evaluasi target pasar dan mengubah model bisnis juga diperlukan untuk bisa bersaing.
 
Startup turut disarankan fokus pada inovasi layanan atau produk dan melakukan kolaborasi dengan pihak yang memang potensial. "Startup juga perlu menurunkan target pertumbuhan secara wajar atau organik," tutur Bhima.
 
Selain itu, startup mesti lebih memprioritaskan tim manajerial yang solid ketimbang hanya bertujuan mencari pendanaan, tapi produk tidak laku di pasar. "Utamakan revenue stream dan kualitas cash flow karena hal itu yang dilirik oleh investor saat ini," tambahnya.
 
Sementara itu, Direktur ICT Institute Heru Sutadi mengaitkan hal ini dengan operasional perusahaan yang gemar membakar uang untuk meraih konsumen. Padahal, pendanaan kian sulit untuk layanan yang sudah melewati fase pertumbuhannya.
 
Akibat aksi bakar uang, startup dianggap merugi hingga terpaksa melakukan PHK terhadap karyawan. Bakar uang diartikan sebagai strategi perusahaan yang memberikan modal terus-menerus dengan melakukan promosi besar seperti diskon hingga cashback.

Kejelian bisnis

Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Digital dan Sumber Daya Manusia Dedy Permadi berpandangan, startup layaknya industri bisnis lain yang menghadapi proses seleksi secara natural. Bisnis yang terkonsep dengan baik, unik, dan relevan akan terus bertumbuh serta mendapatkan pangsa pasar yang baik.
 
"Kami mendorong para founders agar semakin jeli dalam melaksanakan bisnisnya, dengan kemampuan inovasi yang tinggi, para startup dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis," kata Dedy.
 
Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi dalam bisnis.
 
Menurutnya, PHK yang dilakukan oleh beberapa startup saat ini merupakan kondisi yang sama seperti halnya Garuda Indonesia dan Giant yang juga melakukan hal serupa karena menghadapi kondisi yang tidak sedang baik-baik saja.
 
Rhenald meyakini fenomena ini tidak menandakan era startup akan berakhir. Bahkan, dia menegaskan startup akan terus tumbuh serta menghadirkan inovasi dan teknologi yang lebih canggih ke depannya.
 
"Dalam situasi sulit akan selalu muncul inovasi. Saya merasa startup akan terus tumbuh. Jadi enggak mungkin startup menghilang. Hal seperti ini biasa dalam bisnis. Jadi sekarang semua sedang sulit," tegasnya. (M Ilham Ramadhan Avisena)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan