UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.
UMKM. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

Memperkokoh Peran UMKM sebagai Penyanggah Ekonomi

Angga Bratadharma • 15 Juni 2016 17:14
medcom.id, Jakarta: Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan teramat penting di Indonesia, utamanya UMKM mampu berkontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Bahkan, UMKM terbukti mampu bertahan terhadap krisis yang tiba-tiba datang, termasuk kemampuan menekan tingkat pengangguran.
 
Menurut data BPS di 2012 tercatat jumlah UMKM sebanyak 56,5 juta unit atau tumbuh 15,3 persen dari 2006 yang sebanyak 49 juta unit. Kontribusi UMKM dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di 2012 meningkat 46 persen atau menjadi sebesar Rp1.505 triliun dibandingkan Rp1.032 triliun pada 2006.
 
Meski memiliki peranan penting terhadap perekonomian, namun UMKM masih memiliki kendala untuk terus tumbuh dan berkembang di masa mendatang. Salah satu masalah utama yang terus terjadi adalah berkaitan dengan struktur permodalan. Padahal, modal yang kuat menjadi syarat utama untuk terus berkekspansi di masa mendatang.

Kondisi itu diperparah dengan pihak bank yang masih enggan memberikan kucuran kredit kepada UMKM, dengan alasan tidak sesuai syarat. Kalau pun diberikan, biasanya dengan suku bunga yang terlampau tinggi. Tentu hal ini tidak sejalan dengan visi dan misi dalam meningkatkan kapasitas UMKM di masa mendatang.
 
Di titik ini, menjadi penting peran dari Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Perum Jamkrindo memiliki fungsi dan tugas yang cukup krusial yakni memfasilitasi pertumbuhan dan pengembangan UMKM, termasuk memfasilitasi UMKM guna meningkatkan kontribusinya lebih baik lagi terhadap ekonomi secara nasional.
 
"Kita sedang siapkan 34 mobil layanan keliling Jamkrindo. Jadi nanti disebar di setiap ibu kota provinsi. Mobil ini akan bergerak dan beroperasional ke daerah yang belum memiliki kantor cabang, serta melayani penjaminan kredit, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan lainnya," kata Direktur Utama Perum Jamkrindo ‎Diding S Anwar ditulis, Rabu (15/6/2016).
 
Namun demikian, untuk mengembangkan UMKM lebih maksimal utamanya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sekarang ini, Perum Jamkrindo tidak bisa bergerak sendiri. Dalam hal ini, peranan dari industri perbankan sangat dibutuhkan mengingat perbankan di Indonesia memiliki jaringan dan infrastruktur memadai guna dimanfaatkan UMKM agar bisa berkembang.
 
Tidak hanya itu, perhatian penuh dari pemerintah sangat dibutuhkan. Pun Program KUR menjadi krusial posisinya dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan KUR di masa-masa mendatang. Apabila UMKM dibiarkan begitu saja maka bukan tidak mungkin UMKM lambat laun punah, dan nantinnya tidak ada lagi pondasi yang kokoh untuk menyanggah perekonomian.
 
Harapan lain yang diharapkan bisa segera terasa bagi pelaku UMKM adalah terkait realisasi dari salah satu paket kebijakan ekonomi yang membahas mengenai UMKM. Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah yang telah memangkas suku bunga KUR dari 12 persen menjadi sembilan persen. Tentu langkah ini diupayakan mendorong kapasitas UMKM.
 
"Dalam paket kebijakan ekonomi akan memberikan keringanan pajak bagi UMKM. Semua menjadi penting bagi ekonomi Indonesia. Mikro harus naik peringkat menjadi pengusaha besar. Kami tidak ingin UMKM hanya bertambah jumlahnya, tapi harus naik juga kualitasnya," pungkas Menkeu Bambang Brodjonegoro.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan