Posisi poundsterling tetap rentan mengingat beragam potensi implikasi Brexit terhadap ekonomi Inggris dan begitu banyak pertanyaan yang masih belum terjawab pasca Brexit. Peningkatan poundsterling pun akan terbatas.
Kita harus waspada karena masa depan Inggris masih belum pasti dan spekulasi pemotongan suku bunga Bank of England apabila terjadi resesi pasca Brexit semakin besar, investor bearish mendapat dasar untuk kembali mengadakan aksi jual. Dampak Brexit dapat berlanjut hingga triwulan 3 sehingga poundsterling, euro, dan saham global terancam menghadapi periode sulit yang berkepanjangan.
Dunia telah mengetahui keinginan Inggris Raya untuk keluar dari Uni Eropa dan kekalahan Inggris yang memalukan melawan Islandia di Piala Eropa bagaikan menekankan kembali maksud Inggris. Sementara dari sudut pandang teknikal, GBP-USD bearish dan breakdown di bawah 1.3350 telah membuka jalan menuju 1.3200. Apabila investor bearish berhasil melampaui level support 1.3200, maka penjual akan terdorong untuk mengantarkan GBP-USD menuju 1.3100.
Konferensi Ekonomi Uni Eropa Digelar
Brexit berpotensi menjadi salah satu krisis terbesar dalam sejarah Uni Eropa. Muncul kekhawatiran bahwa negara lainnya di Zona Euro juga akan meminta keluar dari Uni Eropa. Mario Draghi telah menyatakan keprihatinannya atas hasil Brexit yang dapat mengganggu ekonomi Eropa yang saat ini sudah sangat kesulitan menghadapi pertumbuhan PDB yang lemah dan inflasi yang melambat.
Para pemimpin negara Eropa akan membahas serangkaian topik global dan ekonomi di konferensi Selasa ini. Walaupun diskusi informal Brexit sudah dianggap tidak mungkin terjadi, sebagian pemimpin negara mungkin memikirkan hal ini. Brexit menambah parah situasi di Zona Euro sehingga ECB mungkin mengimplementasikan kebijakan moneter lebih lanjut demi meningkatkan stabilitas.
Sentimen terhadap Euro cukup bearish dan dapat semakin memburuk karena masalah Brexit membuat investor beralih dari Euro ke mata uang yang dianggap lebih aman seperti Yen dan Dolar. Meskipun EUR-USD mulai menguat setelah kejutan Brexit, pasangan mata uang ini tetap bearish dan koreksi harga dapat menjadi peluang bagi penjual untuk membuat harga semakin rendah lagi. Dari sudut pandang teknikal, level support sebelumnya 1.1100 dapat berubah menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju 1.090.
Sementara untuk komoditas emas cukup melemah pada perdagangan hari Selasa karena membaiknya selera risiko dan aksi ambil untung mendorong investor bearish untuk menjual. Terlepas dari kerugian jangka pendek ini, emas tetap bullish secara fundamental dan dapat semakin menguat apabila isu Brexit yang terus menimbulkan kegelisahan mengakibatkan gelombang penghindaran risiko membuat pesona safe haven logam mulia ini semakin besar.
Peserta pasar tetap waspada dan begitu banyaknya pertanyaan yang belum terjawab pasca Brexit akan mendorong investor untuk menumpuk posisi long emas. Adapun emas dan ekspektasi peningkatan suku bunga AS sudah begitu lama memiliki hubungan yang erat. Mengingat optimisme peningkatan suku bunga Fed di 2016 semakin menipis setelah Brexit, Emas dapat jauh meningkat. Dari sudut pandang teknikal, emas tetap bullish dan level resistance sebelumnya sekitar USD1.308-USD1.300 dapat menjadi support dinamis untuk lonjakan menuju USD1.305.
WTI Merosot Setelah Brexit
Harga minyak WTI merosot pada perdagangan pekan ini. Harga turun di bawah USD46 karena menguatnya USD dan ketidakpastian pasca Brexit mengganggu ketertarikan investor akan komoditas ini. Masalah oversuplai sudah membatasi peningkatan harga minyak, namun dengan potensi resesi pasca Brexit yang menekan permintaan global, harga WTI dapat semakin rendah lagi.
Walaupun produksi minyak di sebagian negara pengekspor minyak utama seperti Nigeria telah meningkat dari sekitar 1,6 juta barel per hari menjadi 1,9 juta barel per hari, sentimen umum terhadap minyak tetap bearish dan relief rally dapat membuka jalan menuju USD45. Dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke bawah. Penurunan tegas di bawah level support double bottom USD46 dapat membuka jalan menuju USD45 dan bahkan lebih rendah lagi.
Oleh
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News