Walaupun tanpa kehadiran Iran, ekspektasi bahwa rapat ini dapat menghasilkan kesepakatan pembekuan tingkat produksi sangat tinggi. Namun demikian, ketidaksepakatan antara Arab Saudi dan Iran mengacaukan segala upaya dan menyebabkan harga WTI merosot lebih dari lima persen.
Secara realistis memang dampak pembekuan tingkat produksi tidak akan berdampak besar terhadap masalah oversuplai. Namun demikian, tindakan simbolis dari OPEC untuk berupaya mengatasi oversuplai dapat menghasilkan optimisme bahwa akan ada kesepakatan di masa mendatang.
Rangkaian peristiwa ini hampir menyiratkan bahwa para pemain besar di kartel ini tidak memiliki niat nyata untuk mengatasi produksi melainkan hanya mengeksploitasi level volatilitas yang tinggi untuk menciptakan lonjakan harga spekulatif berdasarkan ekspektasi semu.
Sentimen terhadap minyak tetap bearish. Mengingat para peserta pasar mulai kehilangan harapan tentang kemampuan OPEC mengatasi oversuplai di pasar, investor bearish mendapat platform untuk mengadakan aksi penjualan.
Dia menjelaskan, terakhir kali harga minyak merosot ke level terendah dalam 13 tahun menjadi USD26,20 per barel di Februari, para produsen minyak merasakan imbasnya. Harga mungkin perlu diperdagangkan di bawah USD25 lagi agar dapat memaksa adanya kesepakatan produksi yang kredibel.
Adapun fundamental oversuplai signifikan di pasar dan kekhawatiran tentang penurunan permintaan, minyak WTI masih amat sangat tertekan. Harapan bahwa kartel dapat bekerja sama telah merosot drastis sehingga harga minyak sangat rentan di jangka pendek dan menengah. Sementara dari sudut pandang teknikal, penurunan tajam di sesi Senin dapat memberi momentum yang memadai untuk minyak mentah WTI menuju level USD38 per barel.
Pasar Saham Anjlok
Pasar saham global merosot pada perdagangan hari Senin karena rapat Doha yang mengecewakan menimbulkan gelombang penghindaran risiko yang merusak selera risiko investor. Pasar Asia juga terpukul oleh kegagalan rapat ini dan kehilangan peningkatan sebelumnya.
Meningkatnya ketertarikan terhadap mata uang safe haven JPY membuat Nikkei merosot -3,4 persen. Gelombang bearish dari Asia menular ke pasar Eropa dan kemungkinan Amerika karena investor yang panik menjauhi aset berisiko dan berebut menuju aset safe haven.
Kegelisahan tentang situasi ekonomi global terus meningkat dan gagalnya rapat Doha menambah suram suasana serta semakin menghancurkan sentimen global. Harga minyak dapat terus merosot karena pasar menderita oversuplai sehingga pasar saham dapat semakin memburuk.
Di samping itu, zona Euro terus bergulat melawan level inflasi yang sangat rendah. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Eropa yang kurang bergairah memberi tekanan pada bank sentral Eropa, European Central Bank, untuk mengambil tindakan.
Kombinasi mematikan antara penurunan harga komoditas dan perlambatan pertumbuhan global menghalangi ECB untuk mencapai target inflasi dua persen. Bank sentral ini mungkin akan kembali memangkas prediksi inflasi mengingat situasi global saat ini. Sentimen terhadap Eropa tetap bearish. Mengingat IMF telah memangkas prediksi pertumbuhan Zona Euro, ECB mungkin saja akan meluncurkan kebijakan stimulus lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan.
Periode singkat apresiasi USD dapat menciptakan level terendah yang lebih tinggi untuk EURUSD di 1.1250 yang mungkin memberi peluang untuk investor bullish mengadakan momentum pembelian. Pasangan mata uang ini sangat bullish dan perubahan paradigma yang menampilkan investor berbondong-bondong menuju EUR, terlepas dari adanya penghindaran risiko, mungkin adalah atribut yang memastikan harga tetap terjaga.
Sedangkan dari sudut pandang teknikal, harga menuju 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke bawah. Harga yang melampaui 1.1300 dapat membuka peningkatan lebih lanjut menuju 1.140 apabila level support 1.1250 dapat bertahan.
Sorotan Komoditas: Emas
Investor yang bullish terhadap emas berada di atas angin setelah gagalnya rapat Doha menyebabkan gelombang penghindaran risiko sehingga investor beralih ke investasi yang lebih aman. Walaupun harga emas merosot tajam pekan lalu, perkembangan terkini dan kekhawatiran terhadap perlambatan pertumbuhan global dapat menjadi dasar bagi investor bullish untuk mengadakan aksi pembelian baru.
Vulnerabilitas USD saat ini menjadi elemen kunci bagi bulls untuk kembali mengendalikan. Harga yang melampaui USD1.240 akan membuka jalan menuju USD1.250. Dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke atas. Level resistance potensial di USD1.240 dapat berubah menjadi support dinamis menuju USD12.50.
Oleh
Research Analyst FXTM, Lukman Otunuga
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News