Prospek keseluruhan terhadap Indonesia semakin bergairah dengan implementasi undang-undang pengampunan pajak, pengangkatan Sri Mulyani Indrawati, dan stabilnya pertumbuhan ekonomi. IHK Juli yang tercatat menurun pun dapat meningkatkan harapan pelonggaran moneter oleh Bank Indonesia yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Kurs IDR terhadap USD cenderung mendatang pada perdagangan Selasa namun dapat menguat dengan semakin lemahnya ekspektasi peningkatan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Saham global rentan mengalami penurunan tajam pada perdagangan Selasa karena anjloknya harga minyak sangat merusak sentimen global dan selera risiko investor. Pasar Asia memasuki wilayah merah terutama saham Jepang yang merosot karena hasil rapat BoJ mengecewakan. Pasar saham Eropa pun lesu karena penurunan saham perbankan dan data manufaktur yang kurang menggembirakan mencegah saham untuk menguat.
Wall Street tertekan oleh penurunan saham energi dan dapat semakin melemah pekan ini apabila sentimen bearish dari Asia dan Eropa merambat ke pasar saham Amerika. Reli pasar saham ini dapat terhambat apabila bank-bank sentral tetap tidak mengambil tindakan dan ekonomi global terus lesu sehingga ketertarikan terhadap aset berisiko pun semakin rendah.
Harga WTI merosot di bawah USD40
Minyak mentah WTI memasuki pasar bearish. Harga minyak anjlok di atas 20 persen dari puncaknya di Juni karena masalah oversuplai besar-besaran terus menghantui ketertarikan investor terhadap komoditas ini. Sentimen terhadap minyak tetap bearish dan kegelisahan yang semakin memuncak terhadap penurunan harga ini dapat menjadi dasar tersendiri baru investor bearish untuk mengadakan aksi jual. Faktor-faktor yang mendukung investor bearish begitu besar dan pesimisme investor tentang prospek minyak membuat posisi jual short spekulatif semakin populer. Melemahnya USD tidak banyak berpengaruh untuk mengatasi situasi ini dan minyak dapat semakin melemah karena oversuplai yang begitu besar dan penurunan permintaan. Dari sudut pandang teknikal, apabila harga WTI mengalami breakdown di bawah USD40, maka harga dapat mengarah ke USD37,50.
GBP terus tiarap
Lemahnya GBP masih menjadi topik di pasar valas karena ketidakpastian dan ekspektasi pemotongan suku bunga Inggris oleh Bank of England membuat seller bersemangat untuk menjual. GBP tetap sangat sensitif dan bereaksi hebat terhadap data domestik yang negatif sehingga meningkatkan spekulasi tentang kemungkinan pemotongan suku bunga Inggris. PMI konstruksi melampaui ekspektasi di Selasa sehingga Sterling sedikit menguat. Terlepas dari peningkatan jangka pendek ini, sentimen terhadap GBP tetap bearish dan dapat memasuki posisi waspada menjelang rapat kebijakan moneter Bank of England Kamis ini.
USD tetap tertekan
Selain itu, USD menunjukkan sinyal melemah pada perdagangan pekan ini karena serangkaian data ekonomi AS yang kurang menggembirakan memperkecil harapan peningkatan suku bunga AS di 2016. PMI manufaktur ISM merosot di bawah ekspektasi di hari Senin. Pekan lalu, PDB kuartal dua yang lemah pun menekan nilai tukar USD. Walaupun sentimen keseluruhan terhadap USD tetap bullish, data ketenagakerjaan non pertanian (NFP) Jumat ini harus melampaui ekspektasi untuk dapat mendukung harapan bahwa Fed akan meningkatkan suku bunga. Investor akan mengarahkan perhatiannya kepada Perubahan Ketenagakerjaan Non Pertanian ADP Rabu ini yang dapat sedikit menjelaskan tentang keadaan perekonomian AS menjelang rilis NFP Jumat ini.
Sorotan komoditas: Emas
Emas bersinar pada perdagangan Selasa ini. Harga komoditas ini mencapai level tertinggi baru dalam tiga pekan di atas USD1.360 karena vulnerabilitas USD dan ketidakpastian tentang peningkatan suku bunga AS menjadi pondasi bagi investor bullish untuk menyerang. Sepertinya pesona safe haven komoditas ini semakin kuat dan dapat semakin meningkat apabila kekhawatiran tentang situasi ekonomi global terus mendorong investor untuk mencari aman. Lemahnya USD karena serangkaian data AS yang kurang menggembirakan serta ketidakpastian pasca Brexit turut berkontribusi pada penguatan harga Emas. Data NFP pekan ini sangat penting untuk emas karena hasilnya dapat menentukan apakah harga emas akan merosot atau semakin menjulang.
Dari sudut pandang teknikal, emas tetap bullish pada rentang waktu harian dan level resistance sebelumnya sekitar USD1.345 dapat menjadi support dinamis untuk peningkatan menuju USD1.370.
Lukman Otunuga
Research Analyst FXTM
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News