\ Luis Milla dan Asa Timnas Indonesia
Luis Milla (Ilustrasi: M. Rizal & Rakhmat Riyandi/MTVN)
Luis Milla (Ilustrasi: M. Rizal & Rakhmat Riyandi/MTVN)

Timnas Indonesia

Luis Milla dan Asa Timnas Indonesia

Bola timnas indonesia
Alfa Mandalika • 23 Januari 2017 15:30
PSSI sudah sepakat bulat menunjuk Luis Milla Aspas sebagai pelatih timnas senior dan U-23. Sejumlah harapan pun langsung diutarakan kepada Milla.
 
Salah satunya, membawa Indonesia berprestasi di SEA Games 2017. Tidak main-main, PSSI memberikan Milla target untuk menjuarai ajang pesta olahraga negara Asia Tenggara itu.
 
Target juara memang sah-sah saja. Apalagi, Milla bukanlah pelatih kemarin sore. Tengok saja sederet gelar bergengsi yang ia persembahkan untuk timnas Spanyol muda. Bahkan, dia sempat memberikan gelar juara Spanyol U-21 di Piala Eropa 2011.
  Namun, melatih Indonesia tentu tidak sama dengan melatih Spanyol. Tanpa bermaksud mengecilkan skuat Garuda, Milla harus mengerti dulu kondisi para pemain dengan segala permasalahan yang mendasar.
 
Menilik permainan Indonesia di Piala AFF, satu hal yang harus benar-benar digarap serius ialah faktor fisik. Berbagai kalangan mengatakan, jika fisik pemain tidak oke, jangan harap bisa berprestasi.
 
Oleh karena itu, Milla sudah sepatutnya memikirkan bagaimana meningkatkan kualitas fisik dan stamina para pemain sebelum memulai turnamen. Dengan persiapan yang mepet dan ajang SEA Games yang tinggal hitungan bulan, penulis berharap ada sentuhan nyata dari Milla yang bisa mendongkrak fisik para penggawa timnas.
 
Selain menjuarai SEA Games, PSSI juga mematok target berada di empat besar Asian Games 2018. Demi memuluskan rencana itu, PSSI sudah menyiapkan program pemusatan latihan jangka menengah atau sekitar satu setengah bulan sampai dua bulan di luar negeri.
 
"Akan ada beberapa uji coba sampai tujuh bulan ke depan, termasuk yang tergolong pertandingan FIFA," tutur Sekjen PSSI Ade Wellington saat mengenalkan Milla beberapa waktu lalu.
 
Selain pemusatan latihan, PSSI mengeluarkan kebijakan bahwa setiap klub wajib melepas pemainnya jika ada panggilan dari timnas. Masalah ini sebelumnya dikeluhkan oleh Alfred Riedl lantaran ia merasa tidak leluasa dalam memanggil pemain.
 
PSSI juga berharap, rangking Indonesia di FIFA bisa diperbaiki. Sampai Desember 2016, Indonesia masih berada di urutan 171. Kini, PSSI berharap Milla bisa membawa Indonesia ke posisi 130 pada akhir tahun ini.

Baca: Luis Milla, Pelatih Asing ke-21 yang Membesut Timnas Indonesia


Luis Milla, Spesialis Tim Muda
Milla merupakan nama tidak asing di persepakbolaan Spanyol. Memulai karier sebagai pemain Barcelona B pada 1985, ia terus berkembang. Berposisi sebagai gelandang bertahan, ia akhirnya membela tim senior Barcelona selama enam musim.
 
Lalu, ia membelot ke Real Madrid pada 1990. Bersama El Real, Milla tampil lebih agresif. Terbukti, ia sudah mencatatkan 165 caps. Di Madrid, Milla mempersembahkan gelar Copa del Rey, La Liga, dan Supercopa.
 
Di akhir karier profesionalnya, Milla membela Valencia. Ia sempat mempersembahkan gelar Copa del Rey, Supercoppa, dan UEFA Intertoto.
 
Lima tahun menghilang, ia serius menimba ilmu sebagai pelatih sepak bola. Memulai karier pelatih di Pucol, perlahan tetapi pasti ia mulai melebarkan sayap kepelatihannya.
 
Tepat pada 2008, ia dipercayakan melatih Spanyol U-19. Dari sini, nama Milla mulai diperhitungkan. Sebab, ia dianggap bisa membina anak-anak muda Spanyol untuk bermain dengan karakter yang kuat.
 
Luis Milla dan Asa Timnas Indonesia
 
Selama empat tahun dari 2008, Milla hanya berkutat di timnas kelompok umur. Nampaknya, federasi sepak bola Spanyol mencium Milla bisa memoles anak-anak muda untuk menjadi tim yang luar biasa.
 
Puncaknya, ia menjuarai Piala Eropa U-21 pada 2011. Bermaterikan pemain macam David De Gea, Juan Mata, Thiago Alcantara, Ander Herrera, Bojan Krkic, Cesar Azpilicueta, dan Adrian Lopez, Milla sukses meramu tim menjadi kekuatan yang menakutkan.
 
Dengan segala pengalaman itulah, PSSI akhirnya memilih Milla ketimbang pesaing yang sempat disebut namanya Luis Fernandez. Milla yang spesialis pemain muda sejalan dengan visi dan misi PSSI yang ingin fokus kepada pemain muda dan nantinya para pemain itu diproyeksikan menjadi andalan di timnas senior.
 
Direktur Teknik PSSI Danurwindo menganggap, Milla bisa menularkan permainan possession football dengan umpan-umpan pendek khas Spanyol ke timnas.
 
"Milla ingin pemain pintar membaca permainan, menguasai bola dan setelahnya melakukan eksekusi," ujar Danurwindo.

Baca: Rekam Jejak Luis Milla, Pelatih Baru Timnas Indonesia


Prinsip Sepak Bola = Bahasa Internasional
Indonesia tidak anti dengan pelatih asing. Tercatat, sejak 1938 sampai saat ini, tim Merah Putih sudah dilatih oleh 21 pelatih asing.
 
Dari 20 nama pelatih sebelumnya, mungkin nama Johannes Christoffel van Mastenbroek dari Belanda yang paling sukses. Sebab, ia membawa Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia-Belanda tampil di Piala Dunia 1938 di Prancis.
 
Selain itu, ada nama Antun Pogacnik yang sukses membawa Timnas Indonesia tampil di Olimpiade 1956 (Australia) dan merebut medali perunggu Asian Games 1958 di Jepang.
 
Pelatih asing terakhir yang sukses membawa skuat Indonesia berjaya adalah Anatoli Polosin. Pria asal Rusia ini sukses membawa skuat Garuda merebut medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina.
 
Kini, tantangan berada di tangan Milla. Ia begitu yakin bisa berbuat banyak untuk timnas. Bahkan, keterbatasan komunikasi lantaran ia tidak fasih berbahasa Indonesia dan Inggris, tidak terlalu dipermasalahkannya.
 
"Itu memang kendala, tetapi saya yakin motivasi dan hasrat untuk memberikan yang terbaik dapat mengatasi tantangan itu. Sepak bola adalah bahasa internasional," ujar Luis Milla saat dikenalkan di Kantor PSSI beberapa waktu lalu.
 
Asa kini berada di pundak Milla. Apakah ia bisa mewujudkan ekspektasi PSSI atau tidak, setidaknya kita harus beri dia waktu membangun dan membentuk tim yang ada. Semoga ada hasil yang bisa membanggakan olahraga kecintaan masyarakat ini.
 
Selamat bekerja, Entrenador Milla!
 
Video: Luis Milla akan Terapkan Gaya Main Khas Spanyol


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif