Milla lahir di Teruel, Aragon, Spanyol pada 12 Maret 1966. Dia merupakan mantan pesepak bola yang pernah memperkuat sejumlah klub elite Spanyol seperti Barcelona, Real Madrid dan Valencia.
Milla memulai karier sepak bolanya bersama Barcelona B di usia 19 tahun. Berposisi sebagai gelandang bertahan, Milla tergolong sukses menjalani 16 tahun karier sebagai pemain. Ia juga sempat jadi bagian Timnas Spanyol meski kariernya di Timnas tidak sesukses di klub.
Di level klub, Milla sukses meraih 11 trofi bergengsi bersama tiga klub di atas. Sepanjang kariernya, Milla telah memainkan lebih dari 400 laga dan mencetak 11 gol.
Milla memutuskan pensiun pada usia 35 tahun setelah empat tahun memperkuat Valencia. Dia sempat vakum selama enam tahun sebelum akhirnya kembali ke dunia sepak bola dan menekuni dunia kepelatihan.
Pada 2007, Milla mulai terlibat di dunia kepelatihan profesional ketika menjabat sebagai asisten Michael Laudrup yang saat itu menukangi Getafe. Milla merupakan rekan setim Ludrup ketika sama-sama memperkuat Barcelona dan Madrid.
Satu musim mendampingi Laudrup, Milla merasa sudah mendapatkan cukup banyak ilmu kepelatihan sehingga berani menerima tawaran melatih Timnas Spanyol U-19. Di tahun pertamanya, Milla gagal membawa Spanyol lolos dari fase grup Piala Eropa U-19 pada 2009.
Namun, buah dari kerja kerasnya dalam membangun tim junior Spanyol mulai terlihat ketika Spanyol dibawanya menembus final Piala Eropa setahun berselang (2010). Meski kalah dari tuan rumah Prancis di final, namun, sejumlah pemain muda hasil polesan Milla kala itu seperti Iago Falque dan Joselu mampu menunjukkan kualitas yang menjanjikan.
Berkat pencapaiannya itu, Milla kemudian dipromosikan ke Timnas Spanyol U-21. Dipercaya menukangi para pemain muda bertalenta macam Ander Herrera, Javi Martinez, Thiago Alcantara, Jun Mata hingga David De Gea, Milla tidak kesulitan menghadirkan prestasi.
Baca juga:Luis Milla akan Bawa Gaya Spanyol di Timnas Indonesia
Timnas Spanyol dibawanya mencatatkan hattrick juara di Piala Eropa U-21 tahun 2011. Dalam perjalanannya menuju tangga juara, Spanyol dibawanya tampil superior dengan hanya kebobolan dua gol dari total lima laga yang dimainkan.
Sayangnya, Milla gagal membawa tim muda Spanyol melanjutkan sukses di Olimpiade 2012 di mana mereka gagal lolos dari fase grup. Milla pun akhirnya harus menanggalkan jabatannya.
Milla kemudian melanjutkan karier dengan melatih di level klub. Ada tiga klub yang sempat dilatihnya sebelum akhirnya menerima tawaran kontrak dua tahun yang diajukan PSSI untuk menukangi Timnas senior Indonesia dan Timnas U-23.
Di bawah arahan Milla, kita tentunya berharap adanya perubahan di Timnas Indonesia. Dengan rekam jejaknya yang cukup sukses di level usia muda, Milla diharapkan bisa memoles bakat para pemain-pemain muda yang nantinya bisa memberikan kesuksesan untuk Timnas Indonesia di masa depan.
Rekam jejak karier Luis Milla:
Sebagai Pemain
(1985--1988) Barcelona B: 40 caps (5 gol)
(1984--1990) Barcelona: 54 caps (2 gol)
(1990--1997) Real Madrid: 165 caps (3 gol)
(1997--2001) Valencia: 79 caps (1 gol)
Sebagai Pelatih
2009: Timnas Spanyol U-19
2010: Timnas Spanyol U-21
2012: Timnas Spanyol U-23
Prestasi
Sebagai Pemain:
Barcelona: Piala Winners (1988--89), La Liga (1984--85), Copa del Rey (1989--90)
Real Madrid: La Liga (1994--95, 1996--97), Copa del Rey (1992--93), Piala Super Spanyol (1990, 1993)
Valencia: Copa del Rey (1998--99), Piala Super Spanyol (1999), Piala Intertoto (1998)
Prestasi Sebagai Pelatih
2009: Juara Mediterranian Games (Spanyol U-20)
2010: Runner-up Piala Eropa U-19
2011: Juara Piala Eropa U-21
Video:?Luis Milla Kian Dekat Melatih Timnas Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)