Tengok saja hasil yang ditorehkan Juventus sejak Oktober. Skuat Massimiliano Allegri seakan tanpa cela. Mereka hanya menelan sekali imbang dan sisanya Juventus tampil superior.
Kesuksesan Juventus tidak hanya dari kekompakkan tim, tetapi ada efek dari kejeniusan Allegri. Sosok spesial yang bisa meramu strategi jitu.
Belum lagi, kualitas yang merata di setiap lini membuat Juventus menjadi tim yang komplet. Meski dihuni oleh sejumlah pemain kawakan, hal itu tak membuat permainan Bianconeri jadi memble. Justru, agresivitas serangan maupun kemampuan bertahan yang baik dipertunjukkan oleh Juventus.
Posisi penjaga gawang misalnya. Portiere Gianluigi Buffon menjadi tembok kokoh dengan catatan kebobolan paling sedikit. Sampai giornata ke-35, Juventus baru kebobolan 18 gol. Kiper 38 tahun itu juga mencatatkan 973 menit tanpa kebobolan. Sudah tentu, Buffon menjadi sangat spesial bagi klub asal Turin.
Juventus juga sempat kehilangan beberapa pilar andalan lantaran pindah ke klub lain. Sebut saja Andrea Pirlo, Arturo Vidal, dan Carlos Tevez. Tetapi, staf pelatih tidak kehabisan akal mengganti pos yang ditinggalkan sejumlah pemain tersebut. Memanfaatkan pemain yang tersisa, Allegri mampu membuat peran Paul Pogba dan Claudio Marchisio sangat terasa di lini tengah Juventus.
Sementara untuk juru gedor, Juventus sudah memberikan kepercayaan kepada Paulo Dybala. Striker 22 tahun itu mampu menjelma menjadi kekuatan anyar Juventus. Dybala juga tampil moncer dengan mencetak 16 gol. Dan lagi, Juventus memiliki sosok spesial di lini depan bernama Dybala.

Grafik Juventus sampai pekan ke-35/Fussballdaten
*Rekor Buffon dan Allegri
Makin tua, makin jadi. Kalimat itu rasanya pantas disematkan kepada Buffon. Bagaimana tidak, di usia yang tidak muda lagi, Buffon mampu tampil cemerlang membela La Vechia Signora.
Ia mampu merayakan gelar Scudetto kesembilan sejak membela Juventus pada 2011. Ia juga mampu bermain 973 menit tanpa kebobolan. Pencapaian yang luar biasa bagi kiper gaek. Belum lagi, Buffon masih berhasrat untuk membuat 90 caps di Liga Champions untuk Juventus.

Massimiliano Allegri. (Foto: AFP/ Alberto Pizzoli)
Tidak hanya Buffon, Allegri juga menorehkan tinta emas. Ia termasuk dalam jajaran pelatih sukses di Italia setelah memenangkan Scudetto yang ketiga. Ia bergabung dengan pelatih macam Giovanni Trapattoni (7), Fabio Capello (5), Marcello Lippi (5), Carlo Carcano (4), Hermann Felsner (4), Antonio Conte (3), William Garbutt (3), Helenio Herrero (3), Roberto Mancini (3) dan Arpad Weisz (3).
Ya, Juventus sudah merajai Italia. Jadi, seluruh fan Juventus patut mengapresiasi usaha dari para sosok spesial. Sekali lagi, Selamat Juventus!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)