\ Karena Tidak Ada yang Mustahil dalam Sepak Bola
Selebrasi Neymar usai membantu Barcelona menyingkirkan PSG di babak 16 besar Liga Champions (Foto: AFP PHOTO / Josep Lago)
Selebrasi Neymar usai membantu Barcelona menyingkirkan PSG di babak 16 besar Liga Champions (Foto: AFP PHOTO / Josep Lago)

Comeback fantastis Barcelona

Karena Tidak Ada yang Mustahil dalam Sepak Bola

Bola barcelona 2017--2018 paris saint germain 2017--2018 liga champions 2016--2017
Achmad Firdaus • 09 Maret 2017 20:11
REMUNTAREM. Itulah kata yang tertulis dalam poster yang dibentangkan salah seorang fan Barcelona sebagai dukungan saat Barca menjamu Paris Saint Germain (PSG) pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Kamis 9 Maret dini hari tadi.
 
Remuntarem adalah kata dalam bahasa Spanyol yang bisa diartikan "membayar kembali" atau "balas". Lewat pesan tersebut, sang suporter meyakini bahwa Lionel Messi cs bisa membalas kekalahan 0-4 saat bertamu ke kandang PSG pada leg pertama.
 
Meraih kemenangan dengan margin lebih dari empat gol menjadi misi nyaris mustahil yang harus dilakukan Barcelona. Mayoritas analis sepak bola atau pun pecinta sepak bola sudah meyakini bahwa perjalanan Barcelona di Liga Champions musim ini sudah berakhir.
  Sebab, dalam sejarahnya belum pernah ada tim yang bisa bangkit dan membalikkan keadaan setelah kalah 0-4 pada leg pertama. Laga di Camp Nou diyakini hanya jadi ajang untuk menjaga gengsi Barcelona sebagai salah satu klub terbaik dunia. Namun, pelatih Luis Enrique menolak untuk mengibarkan bendera putih.
 
"Jika lawan bisa mencetak empat gol, kami bisa menghasilkan enam gol," tegas Enrique dalam konferensi pers jelang laga.
 
Enrique rupanya tidak asal bicara. Ia sudah mempersiapkan segalanya dengan matang. Salah satunya adalah dengan mengganti skema dari 4-3-3 menjadi 3-1-4-2. Hasilnya luar biasa. Barca tampil trengginas dan sukses membuat para pemain PSG kebingungan karena tidak bisa leluasa memegang bola, bahkan di area kotak penalti mereka!

Baca:Fakta Menarik di Balik Kemenangan Barcelona atas PSG


Skema pressing ketat ala gegenpress milik Juergen Klopp yang diperagakan pemain Barca berhasil memaksa pemain PSG melakukan kesalahan demi kesalahan. Gawang Kevin Trapp pun harus bobol dua kali lewat aksi Luis Suarez dan gol bunuh diri Layvin Kurzawa di awal dan akhir babak pertama.
 
Stadion Camp Nou yang dipadati 90 ribu lebih suporter kembali menggema. Sorak-sorai pendukung Barca makin nyaring terdengar saat Lionel Messi sukses mengeksekusi penalti pada menit ke-50.
 
Barca dan fan-nya makin jemawa lantaran sudah unggul 3-0 dan hanya membutuhkan dua gol tambahan untuk membuat sejarah baru di Liga Champions.
 
Karena Tidak Ada yang Mustahil dalam Sepak Bola
 
Tapi kemudian situasinya berbalik dengan sangat cepat. Bak roller coaster, Barca yang tadinya berada di atas, langsung terpuruk ke titik terendah usai Edinson Cavani mencuri gol tandang pada menit ke-62.
 
Skor 3-1 membuat mental para pemain Barca pun terguncang. Fan yang tadinya bersuara lantang pun sontak terdiam. Camp Nou jadi sunyi senyap.
 
Tatapan kosong raut kekecewaan yang mendalam terlihat jelas di wajah para pemain dan fan Barca. Mereka mungkin berpikir pertandingan sudah berakhir lantaran kini mereka harus mencetak sedikitnya tiga gol. Sebuah hal yang sangat sulit, bahkan hampir mustahil dilakukan apalagi jika melihat pertandingan hanya menyisakan sekitar lima menit.
 
Namun, keajaiban itu ada. Barca membuktikan kebenaran jargon "tidak ada yang mustahil dalam sepak bola". Dan Neymar dari aktor utamanya.
 
Bintang asal Brasil ini membuka asa Barca lewat tembakan bebasnya di menit ke-88, dan kemudian membangkitkan kembali euforia Barcelonista lewat eksekusi penaltinya di menit kedua masa injury time.
 
Klimaks dari cerita heroik Barca ditutup dengan gol Sergi Roberto di menit terakhir masa injury time. Barca menutup laga dengan keunggulan agregat 6-5.
 
Karena Tidak Ada yang Mustahil dalam Sepak Bola
 
Kubu PSG pun seakan tak percaya apabila nasib mereka bisa berubah hanya dalam kurun waktu tujuh menit! Pelatih PSG Unai Emery bahkan sampai geleng-geleng kepala sambil mengusap mata. Dalam pikirannya mungkin ia berkata, "apakah ini nyata?"
 
Bagaimanapun, inilah realita yang harus diterima. Satu pelajaran yang mungkin bisa kita dipetik dari pertandingan ini adalah, jangan pernah putus asa sebab selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha.
 
"Setiap orang yang berhenti berharap akan mundur dan mencoba kembali. Gol mereka saat posisi 3-1 adalah sesuatu yang besar. Namun, keajaiban datang. Itu adalah pelajaran. Pasti ada jalan untuk semuanya," kata bek Barca Gerard Pique usai laga.
 
Pertandingan ini pastinya akan terus dikenang untuk waktu yang lama. Sama seperti ketika Liverpool mengalahkan AC Milan di final Liga Champions 2004--2005 meski sempat tertinggal tiga gol di babak pertama. Atau penampilan heroik Manchester United yang mengubur impian Bayern Muenchen merebut trofi Liga Champions 1998--1999 lewat gol Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer di penghujung laga.

Baca juga:Rekam Jejak Sergi Roberto, Sang Penentu Nasib Barcelona


Barca untuk sementara bisa menikmati sejarah yang baru saja mereka ciptakan ini. Tapi, mereka tidak boleh larut dalam euforia, sebab perjuangan masih panjang.
 
Masih ada tiga pijakan terjal yang masih harus dilewati Messi cs untuk menyempurnakan kisah heroik ini. Dimulai dari babak perempat final di mana mereka berpotensi bersua dengan lawan yang tidak kalah tangguh dari PSG.
 
Borussia Dortmund, Bayern Muenchen dan sang seteru abadi, Real Madrid adalah tim-tim yang mungkin jadi lawan Barca di babak delapan besar. Itu belum termasuk empat tim lain yang baru akan berjuang lolos ke babak perempat final, pekan depan.
 
Video:?Barcelona Bantai PSG 6-1

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ACF)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif