medcom.id, Salvador: Laga big match akan tersaji di pertandingan perdana Grup B antara Spanyol melawan Belanda, Jumat (13/6).
Partai itu merupakan ulangan final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Optimisme terus disuarakan pemain De Orange. Arjen Robben dan kawan-kawan yakin dapat membalas kekalahan empat tahun lalu. Aroma balas dendam akan mewarnai pertandingan yang berlangsung di Stadion Itaivapa Arena Fonte itu.
Dengan skuat kedua tim yang tidak jauh berbeda dari 2010 diyakini pertandingan nanti akan berlangsung sengit. Kedua tim sebelumnya telah bertemu sebanyak sembilan kali dengan sama-sama berbagi empat kemenangan dan sekali imbang
Wesley Sneijder, salah satu pungawa Belanda yang terlibat dalam laga final tersebut mengaku sangat kecewa karena kalah. Dia mengatakan dirinya sulit melupakan kekalahan tersebut dimana gelar juara dunia sudah sangat dekat.
Namun, kini, dia berhasrat membalasnya di pertandingan nanti. Pemain Galatasaray meyakini timnya kini punya senjata untuk dapat mengalahkan La Furia Roja.
"Kami memiliki senjata untuk mengalahkan Spanyol dan kami perlu untuk mengambil keuntungan melawan tim yang sangat kuat seperti mereka," kata Sneijder yang dikutip dari Football-Espana.
Kekecewaan juga diutarakan pemain sayap Arjen Robben. Pemain Bayern Muenchen itu amat menyesali peluang emas yang didapatnya saat itu. Robben tinggal berhadapan satu lawan satu dengan kiper Iker casillas. Namun tendangan mantan pemain Chelsea itu berhasil dimentahkan penjaga gawang Real Madrid itu.
"Saya terus memikirkan itu. Sungguh mengecawakan mengagalkan peluang emas sebagus itu," ungkap Robben kepada FIFA.com.
Robin Van Persie pun menambahkan bahwa Belanda tidak akan terlalu berfokus pada satu pemain Spanyol saja.
"Kami harus membuktikan diri lagi, ini merupakan tantangan besar."ujar Van Persie
Pelatih Louis Van Gaal pun mengutarakan optimisme bahwa timnya kali ini akan mampu berbicara banyak dan bisa bertahan selama satu bulan penuh di Brasil.
Pelatih yang akan menukangi Manchester United mulai musim depan itu mengaku bahwa strategi bertahan dan mengutamakan serangan balik akan digunakan untuk menangkal serangan tim matador.
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu juga telah mengubah formasi tradisional Belanda dari 4-3-3 menjadi 5-3-2.
Menurutnya, hal itu menjadi formasi yang ideal dengan tidak ikut sertanya Kevin Strootman yang cedera.
Serangan Belanda sendiri akan terpusat pada kecepatan penyerang Robin Van Persie-Arjen Robben dan ditopang oleh Wesley Sneijder.
Beragam strategi yang dipersiapkan Van Gaal tentunya telah diantisipasi oleh pelatih Spanyol Vicente Del Bosque.
Dalam sesi latihan Del Bosque telah memerintahkan para penyerangnya untuk turun jika dibutuhkan untuk menangkal serangan balik dari Belanda.
"Jika kami menghadapi tim yang bertahan, kami akan selalu mencari peluang dan selalu berinisiatif untuk terus melakukan serangan,” kata Del Bosque seperti ditulis laman resmi FIFA.
Pelatih yang juga mengantar Spanyol juara Eropa 2012 ini mengaku optimis dengan komposisi pemainnya saat ini, walaupun banyak yang mengkritik gaya tiki-taka kini sudah mulai bisa ditebak oleh lawan.
Spanyol pun bukan tim yang tanpa masalah, tim matador tidak punya striker yang benar-benar mumpuni saat ini. Del Bosque tidak memilih Fernando Llorente yang tampil cemerlang di Juventus, dan lebih memilih Diego Costa yang masih belum pulih dari cedera hamstring dan Fernando Torres serta David Villa tidak menunjukan performa yang apik di klubnya masing-masing. (Garry Subekhi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(BAS)