Menurutnya, pemerintah tidak mencampuri urusan teknis PSSI yang bisa menyebabkan sepak bola nasional dibekukan oleh FIFA seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.
"Dulu kita dibekukan karena Kemenpora mencampuri urusan teknis. Kalau ini sebaliknya, negara bisa masuk karena ada penyuapan jadi tidak kena hukuman FIFA," bebernya dalam acara diskusi di kantor YLBHI di Jakarta, Jumat (14/12), sore tadi.
Baca:Suporter Timnas Minta Edy Mundur dari Ketum PSSI
Menurut ketua Koalisi Anti Mafia Sepak Bola, Emerson Yuntho, kasus suap pengaturan skor telah memasuki ranah hukum nasional sehingga PSSI akan tetap berjalan meskipun kepolisian turun tangan langsung.
"Kapolri harus turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini. Ini tidak bisa dikategorikan intervensi terhadap PSSI karena ini jelas pidana, ada indikasi pidananya," papar Emerson.
Baca juga:Peneliti Kemenhumham: Pelaku Pengaturan Skor Bisa Dipidana
Ia memberi contoh kasus di Tiongkok ketika ketua federasi dan pemain-pemainnya dipenjara karena terlibat dalam suap pengaturan skor. Karena itu, ia menilai bahwa campur tangan pihak luar, terutama kepolisian, sangat dibutuhkan.
Kasus pengaturan skor kembali ramai diperbincangkan jelang berakhirnya kompetisi Liga Indonesia musim ini. Terutama di Liga 2. Dugaan muncul menyusul beredarnya beberapa video pertandingan yang terlihat janggal. Juga adanya pengakuan dari beberapa pihak yang mengaku sempat di lobi untuk melakukan praktik kotor tersebut.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Otak Atik Formasi di Tengah Badai Cedera
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)