Situasi itu tergambar saat tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini berujicoba melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, 30 April 2019. Meski melawan tim promosi, PSIS tak otomatis bisa menguasai pertandingan.
PSIS sempat menguasai pertandingan di awal babak pertama maupun kedua. Namun, situasinya hampir sama dan PSIS banyak dibikin kerepotan para pemain PSS. PSIS pun kalah 0-1 dari PSS.
Baca:Persib Mulai Terapkan Penjualan Tiket Online Kontra Borneo
"Uji coba sangat kami tunggu-tunggu, meski rencana tak sesuai yang kita programkan. Intinya babak pertama kami bisa memainkan bola. Setelah itu kehilangan," ujar Jafri di Stadion Maguwoharjo Sleman, Selasa 30 April 2019 malam.
Mantan pelatih Persis Solo ini menilai Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan masih tak konsisten dalam membangun pola serangan dan transisi bertahan. Meskipun, adanya banyak pergantian pemain bisa memengaruhi permainan tim.
"Babak kedua kami sampaikan ke pemain sehingga bisa ada perubahan menyerang dan bertahan," kata dia.
Baca juga:PSS Sleman Masih Miskin Kreativitas Serangan
Jafri juga mengatakan para pemain barunya masih butuh masa adaptasi di pola permainan. Misalnya, pemain asing Patrik Mota.
Mota turun sebagai starter di laga uji coba melawan PSS. Namun, ia belum bisa memberikan dampak signifikan untuk permainan PSIS.
"Mota baru 3,5 hari berlatih di tim. Intensitas latihan harus banyak ditingkatkan, termasuk komunikasi permainan. Mota harapannya bisa berkembang lagi," ujarnya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami @medcom_olahraga
Video:?Jadwal Semifinal Liga Champions
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)
