Dilansir dari situs resmi PSSI, KLB disepakati atas dasar dinamika yang terus terjadi dan untuk mewadahi aspirasi anggota yang menginginkan visi serta program organisasi berjalan dengan baik. Seperti diketahui, kegiatan PSSI terganggu karena upaya pemberantasan pengaturan skor.
Kemudian, KLB tersebut nantinya terdiri dari dua agenda. Pertama, membentuk perangkat Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP). Kedua, penetapan tanggal Kongres Pemilihan Kepengurusan Baru.
Klik:Persipura Belum Pikirkan KLB dalam Waktu Dekat
Agar KLB bisa terlaksana dengan baik, PSSI juga bakal mengutus perwakilannya ke markas FIFA yang berada di Zurich. Itu dilakukan karena PSSI sudah ditunggu berbagai agenda sepak bola Tanah Air.
“Untuk menyiapkan KLB dengan dua agenda itu dan mempertimbangkan padatnya program PSSI, termasuk menjaga komitmen partner komersial kompetisi profesional. Serta untuk menghormati agenda besar politik nasional. Maka, PSSI akan mengutus perwakilan ke Zurich, untuk berkoordinasi secara langsung dengan FIFA untuk mendapatkan arahan dan rekomendasi yang tepat.” tutur Jokdri dalam rilis tersebut.
Klik:Ini Partai Pembuka Piala Presiden 2019
Jokdri termasuk salah satu tersangka dalam penyelesaian polemik pengaturan skor. Status itu diasandang setelah merusak barang bukti yang diperlukan Satgas Antimafia Bola. Selain dia, masih ada belasan tersangka lainnya, termasuk perangkat wasit maupun anggota Exco itu sendiri.
Setelah Jokdri ditetapkan sebagai tersangka, sebagian besar anggota PSSI mulai menginginkan. Tapi, itu memang baru bisa terlaksana apabila 2/3 anggota Exco sudah setuju seperti saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)