\ Persipura Belum Pikirkan KLB dalam Waktu Dekat
Tim Persipura (Istimewa)
Tim Persipura (Istimewa)

Kasus Pengaturan Skor Liga Indonesia

Persipura Belum Pikirkan KLB dalam Waktu Dekat

Bola sepak bola persipura
Rendy Renuki H • 19 Februari 2019 21:45
KLB dalam waktu dekat justru berpotensi memunculkan kegaduhan jelang agenda penting, pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg).
 
Jakarta: Persipura Jayapura belum memikirkan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) dalam waktu dekat, pascapenetapan tersangka Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono oleh Satgas Antimafia Bola.
 
Sekretaris Umum Persipura Rocky Bebena menilai, KLB bukan solusi memecahkan persoalan pengaturan skor. Justru, KLB berpotensi memunculkan kegaduhan jelang agenda penting, pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg).
  Kursi Ketum PSSI memang kosong sepeninggal Edy Rahmayadi, yang digantikan Joko Driyono sebagai Plt. Meski pada akhirnya posisi Jokdri--sapaan Joko Driyono terancam, karena terjerat masalah hukum, namun jika merujuk statuta, status Plt-nya masih sah.
 
"Jangan salah persepsi dulu, jangan bawa dulu ke KLB kasus ini. Apalagi ketum itu kemarin mengundurkan diri, berarti harus diganti dengan pelaksana tugas (Plt). Jadi kalau bermasalah lagi, maka Exco (Komite Eksekutif) tertua, bisa menjadi pengganti untuk melaksanakan tugas itu," ujar Rocky kepada sejumlah wartawan, Senin 18 Februari 2019.
 
Baca juga: Pembagian Grup Piala Presiden 2019
 
Selain itu, mengacu pada statuta PSSI, Rocky menjelaskan, KLB juga harus melalui mekanisme. Berdasarkan statuta, permintaan KLB bisa terlaksana atas usulan Exco sendiri atau melalui 2/3 suara dari voters anggota federasi.
 
"Kami bukan tidak mau melaksanakan KLB, tapi agenda penting sekarang sudah dekat Pilpres dan Pileg. Semua harus menghargai agenda negara dan jangan meremehkan agenda ini," paparnya.
 
Ia menambahkan, sepak bola itu bisa menjadi alat yang sangat sensitif. Pertarungan di lapangan hijau berpotensi sebagai alat untuk memprovokasi dan disusupi beragam kepentingan. Menurutnya, KLB lebih baik digelar setelah agenda Pilpres dan Pileg selesai.
 
"Karena kalau sekarang digelar, KLB itu bisa menjadi sebagai alat provokasi sekaligus bisa mengganggu sistem. Biarkan kepengurusan periode ini berakhir, karena hanya tersisa setahun lagi untuk memilih ketua umum baru," pungkasnya.
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga?
 
Video: Legenda Liverpool Bicara Nostalgia Istanbul

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RIZ)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif