Simon ingin gemuruh suara puluhan ribu suporter Timnas Indonesia menjelma menjadi sebuah teror yang menyerang mentalitas pemain lawan.
Jakarta: Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia Simon McMenemy memiliki kenangan tersendiri soal Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pengalaman mengesankan Simon itu terjadi pada tahun 2010 silam. Kala itu ia masih mengarsiteki skuat Timnas Filipina.
Simon yang kala itu masih pelatih muda, cukup cemerlang namanya karena berhasil membawa Filipina ke semifinal dan bertemu Indonesia di ajang Piala AFF. Meski kalah 0-1, Simon tidak sanggup melupakan pengalaman luar biasa itu.
Menurut Simon kala itu SUGBK sangat mengerikan. Gemuruh suara dari puluhan ribu suporter Timnas Indonesia berhasil menjelma menjadi sebuah teror yang menyerang mentalitas pemainnya.
"Saya dulu pernah datang ke GBK saat menjadi pelatih Filipina. Saya merasakan pengalaman luar biasa di ruang ganti," ucap Simon saat jumpa media di SUGBK, Rabu 4 September 2019.
"Saat itu rasanya ruang ganti terguncang karena suporter loncat, menghentakan kaki dan bergemuruh ramai," lanjut dia.
"Bahkan untuk memberikan instruksi kepada para pemain di ruang ganti bukan di lapangan, itu sudah susah. Karena saat itu debu-debu dari atap berjatuhan di ruang ganti," ujarnya.
Oleh karenanya ia ingin pengalaman itu terulang saat laga Timnas Indonesia kontra Malaysia nanti. Ia berharap Malaysia mendapat pengalaman dan tekanan yang serupa dengannya kala itu.
"Saya sangat beruntung pernah datang sebagai lawan dan saya tahu bagaimana mengerikannya GBK kalau penuh saat 2010. Saya berharap kita bisa lebih baik saat ini," lanjut dia.
Pada kesempatan yang sama, pelatih Malaysia Tan Cheng Hoe mengaku tidak gentar dengan teror pemain ke-12. Ia yakin timnya sudah terbiasa.
"Bagi saya, bagaimana pemain-pemain bermain dalam menghadapi pressure itu. Saya percaya pemain-pemain sudah biasa dengan pressure yang dihadapi," kata Tan.
Video: Solskjaer Dikabarkan Mengamuk di Ruang Ganti
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)
