\ Kunjungi Semarang, David Beckham Hibur Siswi Korban Bullying
David Beckham bersama siswi SMPN 17 Semarang, Sripun. (Foto: Dok. UNICEF)
David Beckham bersama siswi SMPN 17 Semarang, Sripun. (Foto: Dok. UNICEF)

David Beckham ke Indonesia

Kunjungi Semarang, David Beckham Hibur Siswi Korban Bullying

Bola liga dunia david beckham
Mustholih • 28 Maret 2018 15:53
Semarang: Mantan pesepak bola Timnas Inggris, David Beckham mengunjungi Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang. Kehadirannya untuk mengkampanyekan program anti-bullying (perundungan) di sekolah.
 
Eks Manchester United dan Real Madrid itu bertemu Sripun, siswi SMPN 17 Semarang yang pernah menjadi korban bullying di sekolah.
 
"Saya menghabiskan waktu dengan seorang anak perempuan yang luar biasa, Sripun, yang dipilih oleh teman temannya ikut ambil bagian dalam program anti-perundungan untuk menghentikan kekerasan di sekolah,” kata Beckham dalam keterangan tertulis di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, 28 Maret 2018.
  Menurut Beckham, karena pernah menjadi korban perundungan, Sripun akhirnya membuat gerakan anti-bullying di sekolahnya. Di mata Beckham, Sripun telah membuat perubahan dengan turut membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif di SMPN 17 Semarang.
 
"Ini telah meningkatkan percaya dirinya dan ia berharap murid-murid lain tidak perlu mengalami perundungan seperti dia.” ujar Beckham menegaskan.

Baca: Rapor Pemain usai Brasil Tundukkan Jerman


Di Semarang, David Beckham selaku Duta Kehormatan UNICEF mendukung program-program anti-perundungan di sekolah. Sebagai duta kehormatan, Beckham disebut telah mengubah hidup jutaan anak di seluruh dunia. Antara lain, Beckham telah melakukan vaksinasi polio terhadap 400 ribu anak di Djibouti, membantu 15 ribu anak mengakses air minum bersih di Burkina Faso, dan melindungi 14.500 anak dari kekerasan dan perlakuan yang salah di Kamboja.
 
Kunjungi Semarang, David Beckham Hibur Siswi Korban <i>Bullying</i>
David Beckham bersama Sripun. (Foto: Dok. UNICEF)
 
Beckham mengatakan, kekerasan dan perundungan antar teman merupakan isu besar yang dihadapi anak-anak muda Indonesia. Lebih dari satu dari lima anak berusia 13-15 tahun di Tanah Air telah mengalami perundungan.
 
Pria yang merajah sebagian besar tubuhnya dengan tato itu menambahkan sekitar 18 juta anak di Indonesia pernah mengalami serangan fisik di sekolah. "Kekerasan ini meningkatkan risiko kesehatan mental yang buruk di antara anak-anak dan menjadi salah satu penyebab putus sekolah," tegas Bechkam.
 
Beckham menilai program-program pencegahan perundungan di Indonesia telah memberikan manfaat bagi tujuh ribu anak. Walhasil, perundungan berkurang hampir 30 persen di program-program percontohan awal. "Hal yang paling menyentuh saya ketika saya mengunjungi anak-anak di seluruh dunia adalah potensi yang terdapat pada setiap anak,” kata Bechkam menceritakan pengalamannya menemui ribuan anak-anak di dunia.
 
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
 
Video: Review Pekan Perdana Liga 1
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ASM)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif