\ Eksklusif Vladimir Smicer: Cerita Drama di Istanbul dan Rahasia Chant Youll Never Walk Alone
Vladimir Smicer. (Foto: dok. medcom.id)
Vladimir Smicer. (Foto: dok. medcom.id)

Wawancara khusus Vladimir Smicer

Eksklusif Vladimir Smicer: Cerita Drama di Istanbul dan Rahasia Chant You'll Never Walk Alone

Bola liga dunia liverpool wawancara olahraga
Alfa Mandalika • 16 Februari 2019 08:00

Vladimir Smicer bercerita mengenai pengalamannya saat memenangkan trofi Liga Champions 2004 -- 2005. Lalu, dia juga memberikan prediksi soal kans Liverpool di Liga Primer Inggris dan Liga Champions.

VLADIMIR Smicer menjadi sosok krusial tatkala Liverpool menjuarai Liga Champions musim 2004 -- 2005. Kala itu, di Atauruk Olympic Stadium, Istanbul, Turki, The Reds merajai Eropa usai menyudahi perlawanan AC Milan.
 
Bagi Anda pencinta Liverpool, mungkin kisah tersebut takkan lekang oleh waktu. Bagaimana tidak. Liverpool mampu mengubah sesuatu yang mustahil menjadi mungkin. Sempat tertinggal tiga gol, akhirnya skuat arahan Rafael Benitez menyamakan kedudukan hingga 3-3 dan menang adu penalti.
 
Smicer menjadi pemain yang ikut menyumbangkan gol pada waktu normal dan saat adu penalti. Dia mengatakan, ketika mendapatkan peluang, dia akan menendang sekeras mungkin. Dan benar saja, sepakannya mampu menggetarkan gawang Milan yang dikawal Dida.
  Medcom.id mendapatkan kesempatan mewawancarai langsung Smicer. Dalam kesempatan tersebut, dia menceritakan bagaimana pengalaman saat final Liga Champions 14 tahun lalu, hingga kans Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris musim ini.
 
Berikut petikan wawancara medcom.id bersama Vladimir Smicer:
 
Menarik membahas tentang Liverpool v AC Milan di Istanbul 14 tahun lalu, apakah Anda masih ingat momen comeback hebat tersebut?
 
Tentu saja saya masih ingat. Itu adalah pertandingan yang sangat fantastis. AC Milan memiliki skuat yang sangat bagus pada saat itu. Mungkin salah satu yang terbaik dalam sejarah mereka.
 
Kami sempat tertinggal 3-0 pada babak pertama. Namun Kami berhasil menyamakan skor. Dan kemudian kami berhasil menjadi juara. Itu merupakan pertandingan yang spesial bagi pendukung Liverpool.
 
Anda salah satu yang mencetak gol, bisa Anda ceritakan bagaimana prosesnya?
 
Seperti yang saya sebutkan kita tertinggal 3-0. Kemudian Steven Gerrard membuat gol melalui sundulan. Lalu kami terus memberikan tekanan terhadap AC Milan.
 
Proses gol dimulai dari sayap kiri lapangan. Traore memberikan bola kepada Dietmar Hamann. Saya berkata "Didi saya bebas berikan saya bolanya". Didi pun memberikan bolanya kepada saya. Saya tidak memiliki banyak opsi. Tidak ada pemain lain di sebelah kanan saya. Saya lalu mengontrol bolanya. Saya berkata pada diri saya sendiri "Saya harus menendang sekeras dan secepat mungkin". Dida gagal menebak arah bola. Saya berhasil membuat gol. Kedudukan pun menjadi 3-2. Saya merayakan gol tersebut. Namun pemain lain tidak mengikuti saya. Mereka ingin cepat-cepat memulai kembali permainan. Itu merupakan momen yang spesial. Itu adalah pertandingan final kompetisi Eropa. Itu juga merupakan pertandingan terakhir saya untuk Liverpool. Itulah kenapa gol itu terasa sangat spesial.
 
Kala itu, Steven Gerrard sebagai kapten terlihat begitu bersemangat menyemangati rekan-rekan yang lain, apa Anda masih ingat Gerrard berbicara apa?
 
Kami sangat kecewa dengan babak pertama. Tidak ada satu pun yang berbicara sekitar lima menit. Lalu Rafa Benitez menghampiri para pemain. Dia berusaha menyemangati kami. Gerrard juga ikut memberikan motivasi. Kami mengganti satu pemain. Steve Finnan digantikan Dietmar Hamann karena cendera.
 
Sebelum kami keluar dari ruang ganti Gerrard berkata "Ayo kawan. Kita harus melakukan sesuatu. Kita pasti bisa. Kita masih memiliki 45 menit lagi. Kita masih memiliki puluhan ribu suporter di luar sana".
 
Yang buat saya cukup menakjubkan. Fans menyanyikan "You'll Never Walk Alone" saat kami keluar dari ruang ganti. Mereka terus menyanyikan lagu tersebut. Itu meningkatkan semangat kami. Kami percaya bahwa pertandingan belum usai. Kami mungkin masih memiliki kesempatan.
 
Saat adu penalti, apakah ada pesan khusus dari pelatih?
 
Saya awalnya tidak yakin akan dipilih oleh pelatih. Tapi kemudian Benitez mendatangi saya. Dia menanyakan kesiapan saya. Saya menyanggupi permintaannya. Ini merupakan pertandingan terakhir saya untuk Liverpool. Saya seorang pemain yang menyerang. Saya sudah berumur 42 tahun. Saya berkata "Tentu saja kenapa tidak".
 
Setelah itu saya mempersiapkan diri. Saya menyiapkan posisi mana yang terbaik. Saya tentu saja ingin mencetak gol. Penalti lebih menguntungkan penendang daripada kiper. Jika Anda melakukannya dengan benar. Kemungkinan besar Anda akan mencetak gol.
 
Eksklusif Vladimir Smicer: Cerita Drama di Istanbul dan Rahasia <i>Chant You'll Never Walk Alone</i>
Medcom.id mewawancarai Vladimir Smicer. (Foto: dok. medcom.id)
 
Menurut Anda siapa pesepak bola terbaik saat ini?
 
Buat saya Lionel Messi. Dia mungkin sudah berumur lebih dari 30 tahun. Tapi dia tetap pemain spesial. Bagi saya dia adalah pemain nomor satu. Mungkin juga dia pemain terbaik sepanjang sejarah. Saya mengerti dia belum memenangkan Piala Dunia, tidak seperti Diego Maradona. Tetapi tidak ada pemain lain yang bermain seperti dia.
 
Bagaimana dengan Cristiano Ronaldo?
 
Cristiano Ronaldo meraih 4 atau 5 Ballon d'Or. Itu merupakan pencapaian yang luar biasa. Dia bisa mengimbangi raihan Ballon d'Or Messi. Dia bagaikan mesin pencetak gol. Dia selalu menjadi mesin gol di liga manapun. Mau itu Premier League, Liga Spanyol atau Liga Italia. Itu menunjukan dia juga salah satu pemain terbaik. Tapi jika saya harus memilih satu pemain saja. Saya memilih Messi.

Baca: Ketika Pogba Mengamuk di Ruang Ganti

Siapa starting eleven pesepak bola terbaik sepanjang masa versi Anda?
 
Saya mulai dengan Pele dan Messi. Lini belakang saya pilih Beckenbauer dan Franco Baresi. Lini tengah saya pilih Zidane dan idola saya Zico. Posisi sayap kanan tentu saja akan saya berikan kepada Kenny Dalglish dari Liverpool. Ryan Giggs cukup baik sebagai pemain sayap kiri. Cafu sebagai bek kanan. Lalu Paolo Maldini sebagai bek kiri. Untuk penjaga gawang saya akan pilih Peter Cech. Ya saya kira itu starting eleven terbaik versi saya.
 
Siapa partner terbaik dan lawan yang sulit dihadapi?
 
Rekan terbaik bagi saya Patrik Berger. Sesama pemain Ceska. Saya juga sangat menikmati bermain bersama Robbie Fowler dan Michael Owen. Kedua pemain ini bisa menciptakan sesuatu yang spesial di lini depan. Terkadang kita hanya perlu mengumpan bola kepada mereka. Mereka akan mengolah dan menggiring bola dan lalu menciptakan gol.
 
Rekan favorit saya adalah Patrik (Berger). Saya sangat nyaman bermain dengan dia. Kita tidak perlu untuk saling melihat. Kami sudah tau apa yang harus kami lakukan.
 
Lawan tersulit saya pikir Marcell Desailly. Dia sangat tangguh. Benar benar tangguh. Kuat dan agresif. Saya tidak terlalu suka berhadapan dengan dia.
 
Bagaimana melihat peluang Liverpool di Liga Champions musim ini?
 
Kami bertemu dengan lawan yang kuat di fase grup. Kami lolos pada pertandingan terakhir melawan Napoli. Kami akan menghadapi Bayern Muenchen nanti. Kami bermain sangat bagus pada fase knock out musim lalu.
 
Bayern Muenchen tidak terlalu bagus musim ini. Saat ini Bayern Muenchen tidak memimpin Liga Jerman. Saya pikir mereka sedang memiliki masalah. Tapi tim Jerman selalu melakukan persiapan untuk pertandingan Champions League. Saya kira kesempatannya 50-50.
 
Karena kami tidak boleh meremehkan Bayern Munich. Itu tidak terlalu bijak. Liverpool juga menghadapi pertandingan penting di Premier League pada minggu-minggu itu. Saya kira nanti akan menjadi masa-masa yang genting bagi Liverpool.
 
Lalu bagaimana kans Liverpool di Liga Primer?
 
Saya sangat suka dengan cara kami bermain musim ini. kami hanya baru kalah satu kali sepanjang musim. Fans mungkin ini kami mencetak 3-4 gol dalam satu pertandingan. Itu tentu saja mustahil. Terkadang lawan memiliki persiapan khusus menghadapi kami. Tentu saja kami tidak akan memenangkan semua pertandingan. Tapi saya yakin kita bisa menjadi juara berdasarkan apa yang saya lihat pada saat pramusim.
 
Saya kira kami berhak untuk memimpin klasemen. Para pemain bermain sangat bagus. Mereka tentunya akan semakin merasakan tekanan mendekati akhir musim. Para pemain percaya bahwa mereka bisa memenangkan gelar liga. Kami memiliki semua hal yang dibutuhkan. Kami memiliki pelatih yang brilian. Kami juga memiliki skuat yang lengkap. Salah juga kembali memimpin daftar pencetak gol.
 
Tentu saja kami juga membutuhkan keberuntungan. Cedera juga dapat mempengaruhi penampilan tim. kami akan menghadapi banyak pertandingan penting. Kami dapat mengalami cedera serius. Kami dapat kehilangan pemain-pemain kunci. Itu dapat merusak ambisi kami.
 
Apa perbedaan Liverpool sekarang dengan skuat Anda dahulu?
 
Saya tidak mau membandingkan tim 2018 dengan 2005. Sepak bola mengalami banyak perubahan. pemain sekarang lebih fit dibanding masa sebelumnya. Mereka menjalani berbagai persiapan sebelum bertanding. Sepak bola juga menjadi semakin cepat.
 
Tim Liverpool saat ini lebih kuat dalam hal menyerang. Mereka lebih pintar melihat situasi saat berada di lini depan. Saya harap mereka bisa mengikuti jejak kami dan memenangkan trofi.
 
Simak wawancara lengkap bersama Vladimir Smicer pada Sabtu 16 Februari 2019 di video.medcom.id, facebook, dan Youtube Medcom.id
 
Video: Kemana Langkah Liliyana Natsir?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(ASM)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif