Ada dua pertandingan yang akan dijalani Leeds selama berkunjung ke negara Asia Tenggara tersebut. Rencananya, bulan depan anak asuh Paul Heckingbottom itu bakal meladeni tim MNL All Star dan timnas Myanmar.
Namun, manajemen klub belum memesan tiket perjalanan. Sebab, Leeds United Supporters' Trust dan Kementerian Luar Negeri Inggris was-was dengan status 'travel warning' yang masih berlaku.
Klik: Real Madrid Bawa Kekuatan Penuh ke Markas Muenchen
Seperti diketahui, kondisi politik di Myanmar belum sepenuhnya kondusif pasca persoalan etnis Rohingya selama beberapa tahun belakangan. Oleh sebab itu, banyak pihak menilai jika rencana Leeds melangsungkan tur pramusim ke negara tersebut cukup kontroversial.
???????? | Leeds United are delighted to announce the #AYABankTour18, featuring two friendly matches in Myanmar
— Leeds United (@LUFC) April 24, 2018
More info ?? https://t.co/lmCtLZrk2X pic.twitter.com/FTQRJGYqp7
"Pilihan yang aneh untuk menggelar tur pra-musim. Sejak tahun lalu, situasi kemanusiaan di sana sedang tidak stabil," ujar Kate Allen, Direktur Amnesti Internasional Britania Raya (UK).
Kate menyadari tidak bisa berbuat banyak kepada Leeds. Namun, ia berharap Leeds bisa memberikan kesadaran kepada banyak orang mengenai keadaan mencekam di Myanmar.
"Kami tidak akan mengatakan kepada Leeds United kemana seharusnya melakukan tur, tapi jika terlaksana, mereka seharusnya bisa menularkan pengaruh besar mereka untuk menyadarkan banyak orang, juga tentunya pemerintah Myanmar bahwa ribuan keluarga di sana menerima perlakukan brutal dan dipaksa pergi dari rumahnya," sambung Kate.
Video: Jelang Anniversary Cup 2018, Timnas U-23 Jalani Pemusatan Latihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)