Matip diboyong Liverpool dari Schalke dengan status bebas transfer pada musim panas lalu. Sejak saat itu, ia langsung tampil sebagai pilihan utama dan sukses membuat Liverpool bertengger di urutan dua klasemen sementara Liga Primer Inggris.
Klik: Hadapi Liverpool, Moyes Bakal Pakai Strategi 'Parkir Bus'
Sementara ini, The Reds hanya berselisih satu poin dengan Chelsea yang memuncaki klasemen. Kondisi itu tentu tak lepas kokohnya jantung pertahanan Liverpool ketika diperkuat Matip dan Dejan Lovren. Sebuah data statistik bahkan menyebutkan, gawang The Reds hanya kejebolan 14 gol ketika Matip dan Lovren mengawal 12 laga Liverpool.
"Dari pertama saya kenal dia dan mempelajari situasinya. Saya tahu dia ingin pindah klub dan datang ke Liverpool. Kami pun yakin bisa memboyongnya bukan karena dia berstatus bebas transfer. Itu hanya nilai plus saja," ujar Klopp ketika ingin memboyong Matip.
"Dia sudah sangat percaya diri meskipun baru beberapa pekan di sini. Ia pernah bilang: Saya bisa membantu tim untuk melakukan semuanya. Jika sudah mendapatkan kepercayaan diri seperti itu, sisanya tinggal menunjukkan kualitas untuk membantu rekan-rekan setim lainnya," tambah pelatih asal Jerman tersebut.
Sosok Pochettino di Mata Conte
Matip yang berdarah keturunan Kamerun-Jerman sudah dimainkan sebanyak 12 kali dalam seluruh laga Liverpool. Ia sudah mencetak satu gol dan kerap dijadikan pilihan utama selain Ragnar Klavan dan Dejan Lovren. Karier Matip masih masih panjang karena usianya baru menginjak 25 tahun.
Video: Hattrick Dzeko Bawa AS Roma Lolos ke Babak 32 Besar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)