Evan sudah dua hari menghabiskan waktu bersama Milla dalam seleksi tahap pertama Timnas U-22. Seleksi yang diikuti 25 pemain itu berlangsung selama tiga hari di Lapangan SPH, Karawaci, Tangerang Selatan.
Selama mengikuti seleksi di hari pertama, Evan mengaku belum mengetahui keinginan Milla karena sempat terganggu guyuran hujan selama dua jam. Selain itu, porsi latihan yang diberikan juga hanya melakukan operan-operan pendek dan menggelar simulasi pertandingan.
Di hari kedua, sesi latihan lebih berat diterapkan. Seluruh pemain mulai diajak berlatih melancarkan serangan balasan, menjaga penguasaan bola, tampil menyerang dan ada simulasi pertandingan kecil juga.Baca juga: Keunggulan Para Pemain Timnas Indonesia U-22 versi Luis Milla
"Saya senang bisa dilatih sama Luis Milla dan dalam dua hari ini cukup memuaskan. Untuk komunikasi juga tidak masalah karena ada penerjemah," ujar Evan di Lapangan SPH, Karawaci, Tangerang, Selasa 22 Februari 2017.
"Latihan hari ini terfokus. Luis Milla ingin jangan cepat kehilangan bola, dan jangan kuasai bola lama-lama. Jadi, harus tahu kapan harus mengambil keputusan. Saya lihat Milla ingin kami bermain cepat dengan operan dari kaki ke kaki," tambahnya.
Evan bukan satu-satunya pemain gelandang yang ikut seleksi. Meski tenar ketika membela Timnas U-19 dan senior, Evan mesti bersaing dengan lima pemain lainnya, yaitu Muhammad Hargianto, Rizky Diwi Feriyanto, Paulo Oktavianus Sitanggang, Gian Zola Nasrulloh, Nasir Evan Dimas Darmono dan Arsyad Yusgiantoro.Baca juga: Operator Belum Rampung, Gelaran Liga 1 Terpaksa Mundur
Ketika ditanya bedanya Milla dengan mantan pelatih sebelumnya, Alfred Riedl, Evan bingung untuk menjawabnya. Menurutnya, tiap pelatih memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.
"Setiap pelatih pasti punya perbedaan, tapi yang pasti kami harus disiplin dan respek. Saya hanya berusaha lakukan yang terbaik saja di lapangan," pungkas Evan.
Video: Duel Dua Kiper Legendaris jadi Sorotan di Laga FC Porto vs Juventus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)