medcom.id, Jakarta: Pencinta sepak bola Liga Italia pada era 1980 -- 2000an, pasti tidak asing dengan nama Angelo Di Livio. Pemain serba bisa itu memang malang melintang di Italia.
Sepanjang karier profesionalnya, Di Livio tidak pernah membela tim di luar Italia. Tidak jelas apa alasannya, yang pasti, ia memulai karier, berkembang, sampai pensiun di Negeri Pizza.
Semasa aktif bermain, Di Livio memiliki julukkan Soldatino (prajurit kecil). Julukkan itu diberikan oleh Roberto Baggio lantaran melihat pergerakannya di lapangan yang selalu bergerak tanpa kenal lelah.
Ya, Di Livio memang menjadi salah satu pemain tengah yang cukup berkarakter. Permainan yang tegas, taktis, dan agresif seakan melekat pada pundak Di Livio. Belum lagi, ia juga bisa bermain sebagai pemain sayap, bek, bahkan membantu serangan.
Kemampuan oke Di Livio tidak terlepas dari stamina prima yang ia miliki. Tak ayal, berkat performanya sejumlah prestasi pernah ia rasakan.
Di Livio memulai karier bersama AS Roma pada 1984. Tetapi, ia tidak bertahan lama bersama I Gialorossi. Tercatat, hanya semusim Di Livo bertahan di Olimpico. Selanjutnya, ia berkelana menuju Reggiana, Nocerina, Perugia, dan Padova.
Pada 1993, ia memutuskan untuk bergabung dengan Juventus. Bersama La Vechia Signora, Di Livio mengecap berbagai kesuksesan. Tiga gelar scudetto, satu gelar Coppa Italia, Super Coppa Italia, Liga Champions, Super Spanyol, dan Intercontinental menjadi bukti kepiawaian Di Livio.
Total, ia mengemas 186 pertandingan untuk Bianconeri. Enam musim bersama Juventus, Di Livio melanjutkan petualangan bersama Fiorentina pada 1999. Ia juga mampu bertahan meski La Viola sempat terlempar dari Serie A.
Di Livio juga sempat berkostum timnas Italia. Dari 1995 -- 2002, prestasi terbesar Di Livio ialah membawa Gli Azzurri menembus final Piala Eropa 2000.
Kini, Di Livio menjadi salah satu pelatih di akademi sepak bola AS Roma.
Bagi Anda yang menjadi fan Di Livio ada kabar baik. Ya, pria 48 tahun itu dijadwalkan bakal memperkuat skuat Calcio Legend untuk melawan Primavera Baretti yang berisi pemain legendaris Indonesia dan sempat berguru di Italia seperti Kurniawan Yulianto, Yeyen Tumena, Alex Pulalo, dan Imran Nahumarury.
Menurut Grande Evento selaku promotor acara, Di Livio beserta 16 legenda sepak bola Italia lainnya akan tiba di Jakarta pada 19 Mei. Mereka akan melakoni berbagai kegiatan selama tiga hari berada di Indonesia. Mulai dari menggelar coaching clinic, meet and greet, dan melakoni laga eksebisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)