medcom.id, Jakarta: Bursa pelatih tim nasional Indonesia menghangat setelah pembekuan terhadap PSSI dicabut Kemenpora dan FIFA. Salah satu pelatih berpengalaman Indonesia, Danurwindo menolak secara halus jika ditawarkan menjadi pelatih timnas Garuda.
Selepas sanksi dicabut FIFA, PSSI bergerak cepat untuk mencari pelatih timnas baru. Federasi sudah mengumumkan bahwa sosok pelatih baru yang akan mengisi pos kursi kepelatihan adalah pelatih lokal.
Peluang itu pun ditanyakan kepada Danurwindo. Akan tetapi, pria berusia 61 tahun itu nampak enggan turun gunung untuk melatih timnas Indonesia. Ia malah menyarankan PSSI untuk mencari pelatih muda.
"Kalau menjadi pelatih timnas Indonesia, saya rasa masih banyak muda. Saya membantu dari belakang layar saja," ujar Danurwindo kepada wartawan selepas pertandingan Calcio Legend vs Primavera Baretti di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan Jakarta, Sabtu (21/5/2016).
Ia justru kembali menyarankan pentingnya pengembangan sepak bola dari usia muda. Mantan pelatih timnas Primavera era 1990-an ini menyebut PSSI harus kembali memperhatikan sepak bola dari bawah agar menemukan banyak bibit pemain potensial untuk masa depan.
"Saya ingatkan lagi, prestasi itu didapatkan dengan cara tidak instan. Kita harus bangun semuanya itu dari bawah agar bisa menemukan pemain-pemain potensial," sambungnya.
Pengalaman Danurwindo sebenarnya tidak perlu diragukan jika didapuk sebagai pelatih timnas. Pria asal Kutoarjo ini tercatat menjadi salah satu pelatih terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)
