\ Patrick Ghigani Pilih Indonesia karena Kagum dengan Potensi Lokal
Patrick Ghigani berada di tengah-tengah peserta coaching clinic. (Foto: MTVN/Zam)
Patrick Ghigani berada di tengah-tengah peserta coaching clinic. (Foto: MTVN/Zam)

Coaching Clinic Gratis Patrick Ghigani

Patrick Ghigani Pilih Indonesia karena Kagum dengan Potensi Lokal

Bola liga indonesia
Kautsar Halim • 15 Februari 2017 07:22
medcom.id, Jakarta: Mantan pemain asing Persiraja Banda Aceh, Patrick Ghigani, memutuskan untuk mengunjungi Indonesia dalam beberapa hari belakangan ini. Kunjungan itu dilakukan bukan untuk berwisata, namun demi mewujudkan misi membantu perkembangan sepak bola Tanah Air.
 
Sejatinya, Ghigani bukan nama baru dalam kancah sepak bola Indonesia. Saat liga kasta tertinggi Tanah Air masih diusung dengan tajuk Liga Primer Indonesia (LPI), Ghigani pernah tampil menawan sebagai gelandang Cenderawasih FC (2011-2012) dan Persiraja Banda Aceh (2012-2013).
 
"Masa-masa ketika membela Persiraja Banda Aceh merupakan waktu yang paling hebat bagi saya," kenang Ghigani kepada Metrotvnews.com disela-sela gelaran coaching clinic gratis di Lapangan Sepak Bola TNI Angkatan Udara, Komplek Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, (Selasa 14/2/2017).

Klik:Benamkan Perseru, MU Buka Asa ke Delapan Besar


Setelah selesai membela Persiraja, Ghigani memutuskan gantung sepatu dan kembali ke tanah kelahirannya di Muenchen, Jerman. Bukannya menikmati masa pensiun, selepas itu Ghigani langsung bergerak cepat mewujudkan cita-cita menjadi seorang pelatih. Ia berhasil mendirikan sekolah sepak bola usia dini, Munich Soccer Camp, dan sempat menangani klub amatir, TSV Geiselbullach.
  Perjalanannya menjadi pelatih profesional dilanjutkan dengan mengejar lisensi yang tidak mudah. Itu pun berhasil ia lewati setelah belajar dan mengikuti ujian selama empat tahun demi mendapatkan lisensi B di Jerman. Rencananya, musim panas tahun ini ia sudah bisa menggenggam lisensi A.
 
"Lisensi pelatih saya saat ini adalah B Elite. Pada Juni mendatang, saya akan mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi A," ujar Ghigani.


Klik:Suarez vs Cavani, Siapa Lebih Tajam?


Ghigani mengaku tidak sembarangan memilih Indonesia sebagai negara yang ingin ia bina. Berdasarkan pengalamannya sebagai pemain, ia telah melihat banyak pemain muda Tanah Air yang berbakat dan berpotensi menjadi pemain besar. Namun katanya, kualitas kepelatihan di Indonesia masih minim untuk mewujudkan hal itu terjadi.
 
"Saya kembali karena bisnis sepak bola sangat berpotensi sekali di Indonesia. Target saya cepat atau lambat, bisa menjadi pelatih di Indonesia. Saya yakin bisa lakukan itu karena berasal dari Jerman, dan memiliki mentalitas berbeda," papar Ghigani.

"Saya lihat banyak anak-anak Indonesia yang berpotensi tapi tidak dilatih dengan baik. Jadi, jika Anda bisa melatih mereka dengan baik sejak dini, maka mereka bisa menjadi pemain brilian di mana pun," tambah pria berusia 38 tahun itu.
 
Perlahan tapi pasti, Ghigani mulai memperkenalkan diri sebagai pelatih di Indonesia dengan menggelar coaching clinic gratis yang difasilitasi oleh Footballicious. Setelah itu, rencananya ia juga akan diantarkan ke PSSI untuk berbincang-bincang seputar misinya yang ingin membantu perkembangan sepak bola Tanah Air.
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(KAU)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif