\ Tersandung Lisensi Kepelatihan, Persib Terancam Ditinggal Djanur
Djadjang Nurdjaman (Dok: Istimewa)
Djadjang Nurdjaman (Dok: Istimewa)

Tersandung Lisensi Kepelatihan, Persib Terancam Ditinggal Djanur

Bola
Roni Kurniawan • 09 Agustus 2016 19:01
medcom.id, Bandung: Persib Bandung kemungkinan tidak lagi dilatih Djadjang Nurdjaman pada putaran kedua ajang Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016. Pasalnya, lisensi kepelatihan yang dimiliki Djadjang, AFC B, tidak sesuai dengan regulasi yang diterapkan PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi.
 
Seperti diketahui regulasi yang diterapkan PT GTS untuk ajang TSC A 2016, pelatih kepala sebuah klub harus mengantongi lisensi AFC A. Hal itu tertera pada pasal 37 ayat 1e yang diterapkan PT GTS. Atas dasar itu, pelatih Djadjang yang kini menangani Persib terancam tidak bisa meneruskan tugasnya hingga akhir turnamen.
 
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sempat mempertanyakan keseriusan PT GTS untuk menerapkan peraturan yang dibuat.
  Terkait masalah itu, manajer Persib Umuh Muchtar pasrah dengan nasib Djanur. Umuh menyerahkan keputusan tersebut kepada PT GTS, namun masih berharap ada solusi terbaik agar Djanur bisa mengarsiteki Maung Bandung.
 
"Silakan saja dipermasalahkan, kita pasrah saja mau bagaimana lagi. Harusnya cari solusinya, itu kan bisa dilakukan (kursus kepelatihan, red) sambil berjalan," kata Umuh.
 
Diakui Umuh, seharusnya Djanur sudah mengantongi lisensi AFC A. Namun urung terwujud karena pada tahun 2015 Indonesia mendapat sanksi FIFA, sehingga Djanur tidak bisa mengikuti kursus kepelatihan.
 
"Tahun lalu kan ada kursus kelepatihan AFC A, tapi karena Indonesia sedang disanksi jadi tidak bisa," tutur Umuh.
 
Djanur yang telah memiliki lisensi pelatih A Nasional mampu membawa Persib meraih tiga gelar juara dalam kurun waktu dua tahun. Termasuk saat Persib menjuarai Indonesia Super League (ISL) musim 2014. Umuh pun menyayangkan lisensi kepelatihan kini menjadi masalah.
 
"Padahal kan Djadjang ini salah satu pelatih yang berprestasi. Pelatih yang membawa juara, kenapa harus dipermasalahkan sekarang," kata Umuh.
 
Terlebih, lanjut Umuh, gelaran TSC A 2016 bukan agenda resmi yang tercatat dalam kalender FIFA. Seperti diketahui, TSC bergulir saat Indonesia masih disanksi federasi sepak bola dunia tersebut.
 
"Seharusnya, pelatih berprestasi seperti Djanur difasilitasi agar kemampuan menukangi timnya kian berkembang. Toh di TSC sendiri bukan agenda resmi yang tercatat di FIFA," paparnya.
 
"Sekarang kita jalan saja dulu, persoalan lisensi ini gimana nanti saja lah biar PT GTS yang memutuskan, mau bubar-bubar saja sekalian," pungkas Umuh kesal.
 
Selain Persib, dua klub peserta TSC A 2016 juga harus mengganti pelatihnya. Yakni Persija Jakarta yang ditangani Jan Saragih dan PS TNI yang ditukangi Suharto.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RIZ)
TERKAIT
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif