medcom.id, Medan: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI, Selasa 10 Mei. Putusan Menpora disambut suka cita oleh berbagai pihak. Tak Terkecuali para pengurus PSMS Medan.
Sudah satu tahun kelembagaan PSSI tidak diakui pemerintah. Tepatnya sejak 17 April, PSSI dibekukan sehingga tidak bisa menjalankan tugas mengatur persepakbolaan nasional. Akibat perselisihan dengan pemerintah pula, PSSI dan sepak bola Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.
"Setelah PSSI dibekukan selama satu tahun, Menpora akhirnya mencabut SK. Kita harus bersyukur. Dengan situasi ini kita bisa memulai untuk memperbaiki kesalahan yang selama ini telah terjadi di PSSI. Ini merupakan hal yang positif," kata Wakil Ketua Umum PSMS Medan, Julius Raja, Rabu (11/5/2016).
Julius optimistis putusan Menpora bakal berefek positif. Di antaranya membuat PSSI tak lagi mendapat sanksi dari FIFA. Asal, PSSI mau kooperatif untuk membuat semuanya menjadi lebih baik. caranya dengan menjalin hubungan yang harmonis dengan pemerintah.
"Sepak bola merupakan olahraga masyarakat. Jadi PSSI juga harus transparan ke pemerintah. Apapun ceritanya, PSSI itu dibawah Kemenpora," tegas Julius.
"Semua kegiatan olahraga tak lepas dari andil pemerintah. Lahan lapangan sepak bola milik pemerintah. Jadi harus ada sinergi antara PSSI dan pemerintah dalam hal ini Kemenpora," jelasnya.
Pelatih PSMS Medan, Suharto AD juga ikut bersyukur dengan pencabutan SK pembekuan PSSI.
"Harus bersyukur pembekuan PSSI telah dicabut oleh Menpora. Ini merupakan jawaban dari doa-doa rakyat Indonesia pencinta sepak bola. Semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi," tutup Suharto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)
