Profil Pemain Tim Calcio Legend: Edgar Davids
medcom.id, Jakarta: Pencinta sepak bola yang menggemari sepak bola Italia pada era 1990-an hingga 2000-an sudah pasti mengenal sosok Edgar Davids. Ia memang mudah dikenal. Permainanya sangat lugas di atas lapangan. Sebagai box to box midfielder, pesepak bola asal Belanda itu kerap kali terlihat berduel dengan lawan, menjelajah lapangan tengah, serta membantu tim melakukan serangan.
Rambut gimbal serta kacamata dengan lensa berwarna oranye yang dikenanakan sepanjang pertandingan membuat penampilan Davids makin terlihat eksentrik. Dengan penampilan seperti itu ditambah pergerakannya yang gesit dan buas, tak heran Davids dijuluki dengan nama Pitbull.
Pemain bernama Edgar Steven Davids itu memulai karier di dunia sepak bola dengan bergabung dengan raksasa Belanda, Ajax Amsterdam pada 1991. Performa Davids langsung mencuri perhatian ketika itu. Ia mulai dilirik pelatih-pelatih top Eropa karena sanggup menjadi jenderal lapangan Ajax walau masih berusia belia.
Kehebatan Davids mengkomandoi lini tengah memberikan efek positif untuk Ajax. Pada awal 1990-an, Davids berhasil membawa Ajax meraih tiga gelar Eredivisie, dua KNVB Beker, Liga Champions 1994--1995, Piala UEFA 1991--1992, Piala SUper Eropa 1995, dan Piala Intercontinental.
Talenta Davids sempat menguap ketika bermain untuk AC Milan pada 1996--1997. Namun, ia kembali bersinar setahun kemudian ketika bergabung bersama Juventus.
Davids membuktikan putusan Milan untuk melepasnya ke Juventus salah. Bersama La Vecchia Signora, Pitbull kembali tampil moncer dan menuai beragam kesuksesan. Selama tujuh tahun berseragam Juventus, Davids sukses meraih enam gelar bergengsi. Di antaranya tiga gelar scudetto yakni pada 1997--1998, 2001--2002, dan 2002--2003.
Davids aktif dalam sejumlah pertandingan amal yang melibatkan Juventus serta sepak bola Italia setelah pensiun. Salah satunya laga eksibisi di Jakarta yang akan digelar pada Sabtu 21 Mei 2016.
Davids akan memperkuat skuat Calcio Legend guna melawan Primavera Baretti yang berisi para pemain legendaris Indonesia yang sempat berguru di Italia seperti Kurniawan Yulianto, Yeyen Tumena, dan Imran Nahumarury.
Menurut Grande Evento selaku promotor acara, Serginho beserta 16 legenda sepak bola Italia lainnya akan tiba di Jakarta pada 19 Mei. Mereka akan melakoni berbagai kegiatan selama tiga hari berada di Indonesia. Mulai dari menggelar coaching clinic, meet and greet, dan melakoni laga eksebisi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)