Hariono yang direkrut Persib dari Deltras Sidoarjo pada musim 2008 silam, begitu kesulitan dalam mencetak gol. Sebab, pemain yang identik dengan rambut gondrong ini lebih banyak berada di area pertahanan Persib, sebagai pemain gelandang jangkar.
Bahkan, pada laga melawan Perseru, Hariono berposisi sebagai bek tengah. Oleh pelatih Djadjang Nurdjaman dirinya diplot menggantikan posisi Vladimir Vujovic yang absen. Semakin bergeser ke belakang, justru semakin sulit Hariono untuk mencetak gol.
Namun, sejarah pecah telor pun tercipta saat Hariono dipercaya menjadi algojo penalti menjelang laga berakhir. Tadinya, eksekusi akan dilakukan pemain Persib lainnya. Namun, karena Bobotoh terus meneriakkan namanya, Hariono pun mengambil eksekusi penalti. Penalti diberikan wasit usai Febri Hariyadi dilanggar saat Persib unggul 5-2.
Hariono mengaku cukup terkejut dengan permintaan Bobotoh yang ingin dirinya melakukan eksekusi penalti. Saat itu, dua pemain, Atep dan Tony Sucipto, sedang berdiskusi di dalam kotak penalti menentukan siapa yang mengambil eksekusi.
"Ya, patut disyukuri semua itu karena permintaan semuanya. Pemain, pelatih, official bahkan seluruh stadion meneriakkan nama saya, saya dengar, Alhamdulillah bisa menjalankan," ujar Hariono usai laga.
Diakuinya, sejak awal tak memiliki niat sebagai algojo penalti. Bahkan Hariono sempat menolak saat Atep menghampirinya untuk melakukan tugas tersebut.
"Ya awalnya enggak dan tidak mau. Tapi karena permintaan semuanya yang ada di stadion, jadi saya ambil," lanjutnya.
Video: Stadion Pakansari Siap Gelar Laga Semifinal AFF 2016
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)