Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Ratu Tisha, Senin 20 November 2017, di Kantor PSSI, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Laga ini kami persembahkan untuk Choirul Huda sebagai penghormatan atas totalitas dan dedikasinya untuk sepak bola nasional. Ini juga sekaligus respons kami atas surat khusus dari FIFA, yang juga menyampaikan belasungkawa dan penghormatan kepada almarhum Huda," ujar Tisha.
Alasan PSSI memilih laga Timnas Garuda kontra Guyana dijadikan sebagai penghormatan untuk almarhum Choirul Huda, karena laga tersebut memiliki nilai istimewa. Pertama, laga tersebut masuk dalam kalender FIFA. Selain itu, laga ini juga merupakan laga terakhir Timnas dalam kalender FIFA pada 2017.Baca juga: Berharap Manfaat dari Tujuh Event Sepak Bola pada 2018
Karena laga didedikasikan untuk Choirul Huda, PSSI nantinya akan mengundang keluarga almarhum, untuk menyaksikan pertandingan. Rencananya PSSI akan menjemput keluarga Choirul Huda pada 24 November.
"Tanggal 24 nanti kita akan jemput keluarga Choirul Huda dan dibawa ke Jakarta, karena kita dedikasikan laga lawan Guyana nanti untuk tribute bagi Choirul Huda," kata Tisha.
Choirul Huda meninggal dunia usai mengalami insiden pada pertandingan Persela kontra Semen Padang, Minggu 15 Oktober. Ketika itu, ia bertabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Kabar Choirul Huda meninggal tentu menjadi luka mendalam bagi persepakbolaan Tanah Air, termasuk Persela Lamongan. Wajar saja karena kiper kelahiran Lamongan itu sudah memperkuat Persela selama 18 tahun.
Video: Timnas Gelar Latihan Jelang Lawan Guyana
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)