medcom.id, Surabaya: Arek Bonek 1927 'tutup mata' terhadap apapun yang dihasilkan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015 di Surabaya. Pasalnya, Menpora telah membekukan PSSI, sehingga La Nyalla Matalitti sebagai Ketua Umum terpilih dinilai gadungan alias tidak sah.
Begitu yang disampaikan Kordinator Arek Bonek 1927, Andie Pecie, yang menganggap apapun hasil KLB PSSI itu abal-abal alias tidak sah.
"Menpora telah mengeluarkan surat berupa sanksi tegas kepada PSSI. Kegiatan apapun yang digelar PSSI, pemerintah tidak megakui dan itu tidak sah secara hukum," tegas Andie, usai melakukan aksi di Jalan Embong Malang, Surabaya, Sabtu (18/4/2015).
Sehingga, lajut Andie, apapun hasil dalam kongres tersebut jelas tidak sah. "Termasuk terpilihnya La Nyalla Mattalitti sebagai Ketua Umum PSSI 2015-2014, secara hukum tidak sah alias abal-abal," katanya.
Ia juga mengatakan, Bonek mendukung penuh keputusan Menpora sebagai langkah untuk perbaikan sepakbola Indonesia. Selain itu, pasca pembekuan tersebut, Menpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) harus segera bertindak cepat. Salah satunya adalah agar kompetisi sepakbola ditanah air tetap berjalan.
Kepada masyarakat dan PSSI, Andie meminta untuk menghormati keputusan pemerintah tersebut. Biar bagaimanapun juga, Menpora adalah representasi dari pemerintah.
"Saya kira segenap masyarakat harus menghormati keputusan tersebut. Menpora dan BOPI juga harus bekerja cepat demi sepakbola Indonesia," urainya.
Seperti diketahui, La Nyalla Mattalitti terpilih sebagai Ketua Umum PSSI priode 2015-2019 secara mutlak. La Nyalla memperoleh 92 suara mengungguli Syarif Bastaman dengan 14 Suara. Sedangkan tiga calon lainnya Bernhard Limbong, H Subardi dan Muhammad Zein tidak memperoleh suara sama sekali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)