medcom.id, Jakarta: Ketua Umum The Jakmania, Richard Ahmad menyarankan agar rencana final Piala Presiden 2015 yang akan diselenggarakan di Jakarta direvisi. Namun jika tetap digelar di Jakarta, The Jakmania lepas tangan dan akan menyerahkan semua urusan kepada pihak kepolisian.
Promotor Piala Presiden, Mahaka Sports & Entertainment memang sejak awal merencanakan final digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta. Namun situasi menjadi rumit karena rival Persija Jakarta, Persib Bandung lolos ke babak puncak. Ditakutkan terjadi gesekan antara pendukung Persib (Viking) dan Persija (The Jakmania) jika laga digelar di Ibu Kota.
"Sikap kami jelas. Pertama, final jangan dimainkan di Jakarta. Tapi kalau final mau tetap di Jakarta kami kembalikan ke pihak Kepolisian," ujar Richard Ahmad kepada Metrotvnews.com saat dihubungi oleh lewat sambungan telepon, Minggu (11/10/2015).
Richard berkaca pada final Liga Indonesia 2005 yang mempertemukan Persija vs Persipura. Menurut Richard, keributan antarsuporter terus terjadi tiap kali final digelar di Jakarta. Ketika itu, salah satu pendukung Persija bahkan sampai meninggal dunia.
"Kita berkaca saja pada final Liga Indonesia 2005 saat Persija bertemu dengan Persipura. Ada korban saat itu. Korban dari pihak kami. Satu suporter meninggal. Kami fokus pada masalah keamanan. Kami sengaja menghindari kejadian pada 2005 terulang lagi di Jakarta. Itu saja," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)