Timnas wanita yang dijuluki Srikandi Indonesia itu berhasil memenangi laga uji coba kontra Legenda Indonesia dengan skor 3-2 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Kamis 5 April sore. Meski menang, para pemain timnas wanita terlihat kurang tenang di sepertiga akhir lapangan lawan.
Mereka terlihat kebingungan saat sudah mendekati kotak penalti lawan. Apakah harus mengoper atau masuk ke kotak penalti. Tak jarang, mereka menembak dari luar kotak, yang mudah dipatahkan kiper lawan.
"Soal kreativitas memang masih belum. Memang kita akan latih lagi itu. Harusnya bermain kombinasi, bermain satu-dua sentuhan di depan. Kita mesti mengubahnya, memang susah karena kita mesti dari nol seperti melatih SSB," ujar Satia kepada wartawan usai laga.Baca juga: Timnas Putri Indonesia Menang Tipis atas Legenda Indonesia
"Justru kita lagi latihan kombinasi di depan. Siapa yang masuk, siapa yang buka ruang. Tadi malah panik. Shooting dari luar mereka pikir selesai perkara, padahal tidak," lanjut eks asisten pelatih timnas U-23 pada SEA Games 2011 dan 2013 itu.
Satia menegaskan, gaya bermain anak asuhnya adalah membangun serangan dari bawah dengan bola-bola pendek. Terlihat tadi, kiper timnas wanita tidak pernah menendang langsung bola jauh ke depan.
"Kiper harus menendang rendah. Kalau saat latihan kiper langsung tendang ke depan, saya setop permainan. Kita harus build-up dari bawah. Dalam tekanan apapun harus passing dari bawah, karena lawan kita tinggi-tinggi. Lawan kita di Piala AFF, terutama Filipina rata rata tinggi pemainnya 175 centimeter. Kalau main long ball, bola bisa sering lepas," pungkasnya.
Tak ingin ketinggalan update berita bola dan olahraga? Follow instagram kami@medcom_olahraga
Video: PT LIB Pastikan Jadwal Liga 2 Mundur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)