medcom.id, Surabaya: Mantan manajer Persebaya Surabaya Saleh Mukadar menjadi korban aksi premanisme di Surabaya, Kamis 16 April. Ketika hadir diskusi di studio televisi lokal SBO TV di Lantai 21 Graha Pena, Surabaya, Saleh ditampar oleh salah satu dari gerombolan yang berjumlah 8 orang.
"Ya benar. Saya menjadi korban aksi premanisme tadi malam. Diperkirakan ada enam sampai delapan orang yang mendatangi saya. Sebagian di antara mereka saya kenal. Mereka anggota Pemuda Pancasila," beber Saleh kepada Metrotvnews.com, Jumat (17/04/2015).
Meski Saleh sudah memberikan keterangan, situasi masih simpang siur karena kabarnya aksi premanisme tadi malam hanya rekayasa belaka. Awalnya, ada dugaan aksi itu sengaja dibuat oleh orang-orang tertentu demi mengadu domba sejumlah pihak dan membuat KLB PSSI jadi "panas".
Tak sampai satu hari setelah kejadian, kubu Pemuda Pancasila (PP) memberikan klarifikasi. Bagai sebuah pencerahan, Ketua Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) PP Kota Surabaya, Rahman Amrullah, akhirnya mengakui aksi premanisme kepada Saleh dilakukan oleh anggota Pemuda Pancasila.
"Benar kejadian tadi malam dilakukan oleh oknum PP. Tapi saya tegaskan PP tidak memberi instruksi kepada anggota untuk melakukan hal seperti itu. Ia melakukan aksi itu di luar koordinasi organisasi," kata Rohman saat menggelar konferensi pers di Surabaya, Jumat (17/4/2015).
Saleh menjadi salah satu pembicara dalam dialog yang disiarkan langsung dengan tema 'Sepak Bola Surabaya dalam Bahaya! Dialog ini diadakan sebagai ajang komunikasi warga Surabaya sebelum diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, Sabtu 18 April. Kebetulan, KLB bakal dihelat di Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(FIT)
