medcom.id, Jakarta: Sriwijaya FC terancam menggelar laga kandang di tempat netral saat tampil di semifinal Piala Presiden 2015. Hal itu tak lepas dari bencana kabut asap yang menyelimuti Palembang, Sumatra Selatan.
Awalnya, Sriwijaya menjadi tuan rumah leg pertama menurut hasil pengundian yang digelar di Hotel Century Senayan, Jakarta, Selasa 29 September. Gara-gara kabut asap ini, Sriwijaya harus bertanding di leg pertama sebagai tim tamu. Mereka bertandang lebih dulu ke kandang Arema Cronus yang menjadi lawannya pada babak ini.
Namun, pihak panitia masih belum bisa memutuskan tempat pertandingan leg kedua nanti, apakah digelar di kandang Sriwijaya atau tidak. Mereka masih menunggu kondisi di Palembang dan baru akan mengambil keputusan pada 6 Oktober setelah meminta rekomendasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Jika kondisi masih tidak memungkinkan, laga akan digelar di tempat netral. Saat ini, sudah ada dua tempat yang direkomendasi, yaitu Jakarta atau Bali.
Namun, manajer Sriwijaya Robert Heri tampaknya tidak berharap demikian. Ia tetap ingin timnya bisa bermain di kandang sendiri.
"Kami tidak mengharapkan bermain di tempat netral hanya karena kabut asap. Kami berdoa supaya nanti tetap bermain di Palembang. Mudah-mudahan dua minggu lagi sudah masuk musim hujan."
"Sesuai keterangan dari BKMG, Indonesia akan masuk musim hujan pada Oktober. Jika demikian, kabut asap akan hilang. Kami pun bisa bermain di kota sendiri," ujar Robert.
"Jika memang harus bermain di tempat netral, kami belum memutuskan apakah akan bermain di Bali atau Jakarta. Ada banyak usulan, tapi sekali lagi, kami belum memutuskan itu," tegas Robert.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)