medcom.id, Surabaya: Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meluangkan waktu dan pikirannya untuk berdialog dengan insan sepakbola Persebaya 1927. Harapan itu bertujuan untuk menemukan solusi bagi para suporter yang dikenal dengan sebutan Bonek itu.
Pesan itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo saat bertemu dengan Kapolda Jatim, Kamis malam. Dalam pertemuan. Itu, menurut dia, pihaknya sempat berdiskusi dengan Kapolda Jatim terkait unjuk rasa ribuan Bonek yang berakhir ricuh tadi malam.
"Agar persoalan tak berkepanjangan, Bu Wali Kota (Risma, red) harus berdialog dengan suporter Persebaya agar persoalan tak berkepanjangan. Agar tidak menjadi beban daerah lain, seperti Gresik, Lamongan, dan Malang," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menirukan permintaan Kapolda Jatim, di Surabaya, Jumat (11/11/2016).
Kamis malam, ribuan suporter bonek Persebaya (bonekmania) berunjuk rasa di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Mereka menuntut PSSI bisa memasukkan tim kebanggaannya sebagai peserta Kompetisi Liga Indonesia musim depan.
Demo Bonek Mania ini tidak hanya dilakukan di Grahadi. Mereka juga turun ke jalan raya dan merusak rambu lalu lintas, mobil polisi, dan taman. Mereka sempat melumpuhkan sejumlah lalu lintas, seperti di Jalan Gubernur Suryo.
"Saya tidak minta diterima, tapi suporter harus diajak bicara. Kalau tak ada dialog dengan masyarakat bola, khawatir kericuhan berkepanjangan, khususnya di Surabaya," kata Pakde Karwo.
Menurut Pakde Karwo, aksi ribuan Bonek Mania itu tidak tepat dilakukan di Polda Jatim, Grahadi dan tempat lainnya. Bukannya melarang demo, karena itu hak menyampaikan pendapat. Namun, perlu diperhatikan juga hak-hak masyarakat yang lain.
"Demo itu hak, tapi ada hak orang lain yang juga harus diperhatikan. Jadi, tak hanya demo di Grahadi yang tidak tepat, tapi juga di Polda dan tempat lain. Apalagi sampai menutup jalan sehingga mengganggu ketertiban umum," ujarnya.
Lebih baik, lanjutnya, aspirasi Bonek Mania disampaikan langsung ke pengurus PSSI. Di sana nanti terjadi dialog, sehingga diharapkan ada titik temu. "Jadi, lebih tepat demonya ke PSSI," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)