medcom.id, Jakarta: Sriwijiaya FC harus mengakui ketangguhan Persib di final Piala Presiden 2015. Tak berjalannya strategi yang diinstruksikan pelatih menjadi alasan kekalahan Laskar Wong Kito dari Maung Bandung.
Persib memastikan diri menjadi juara Piala Presiden 2015 setelah di final mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-0, Minggu 18 Oktober malam WIB. Dua gol dari Achmad Jufriyanto menit keenam dan Makan Konate pada menit ke-45 cukup untuk membuat Maung Bandung menjadi yang terbaik di ajang yang dipromotori oleh Mahaka Sports Entertainment ini.
Sriwijaya memang tampak kesulitan menciptakan status bahaya ke gawang Persib. Sementara itu instruksi pelatih Sriwijaya, Benny Dollo juga tak berjalan dengan baik.
Justru Sriwijaya berulang kali terpaksa memeragakan permainan umpang-umpan panjang yang sangat mudah diredam oleh lini belakang Persib. Padahal menurut asisten pelatih Sriwijaya, Hartono Ruslan itu bukanlah instruksi awal dari Bendol.
"Kami sudah main maksimal, sudah kerja keras, tapi persib yang menang. Apresiasi besar kepada pemain karena bisa sampai final meski persiapan cuma dua minggu. Selamat buat Persib," ujar Hartono Ruslan, asisten pelatih Sriwijaya kepada wartawan selepas pertandingan.
"Instruksi awal tidak main long pass, inginnya main umpan pendek-panjang tapi tidak berjalan karena situasi berbeda di lapangan. Kami akhirnya memaksakan untuk bermain long pass," sambung Hartono.
Tidak berjalannya strategi permainan Sriwijaya juga diamini oleh kapten Laskar Wong Kito, Titus Bonai. Ia merasa kesulitan mengembangkan permainan dan tidak bisa menerjemahkan strategi pelatih di lapangan.
"Iya kami kesulitan menerapkan instruksi pelatih untuk pertandingan tadi. Kenyataan di lapangan sangat berbeda dengan rencana awal pelatih," timpal Tibo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ACF)