Aksi kericuhan terjadi ketika laga akan berakhir beberapa menit lagi. Saat itu Marinus mengaku sengaja memegang kemaluannya di hadapan pemain Kamboja karena mendapat perlakuan kasar.
"Tadi saya dihantam (dipukul). Jadi, saya balas saja dia sambil jalan (meledek dengan memegang kemaluan). Ditambah lagi wasit juga berat sebelah, makanya saya tidak bisa tahan emosi," kata Marinus ketika dikonfirmasi wartawan di Stadion Shah Alam, Selangor, Malaysia, Kamis 24 Agustus 2017.
Marinus sadar telah berbuat salah dengan meladeni provokasi permainan kasar pemain Kamboja. Oleh karena itu, ia tetap menyesal dan meminta maaf kepada pelatih atas aksi kurang terpuji itu.Baca juga: Selain Indonesia, Ezra Persembahkan Gol Perdana untuk Ibunda
"Saya minta maaf dan bilang kejadian tadi tidak akan terulang lagi kepada pelatih. Saya masih ingin menjadi pemain besar," terang Marinus.
Provokasi Marinus memaksa wasit mengeluarkan kartu kuning. Keputusan itu cukup buruk bagi tim, karena berpotensi membuat Marinus absen pada semifinal akibat akumulasi kartu kuning.
Jika benar absen saat menghadapi Malaysia di semifinal, Marinus mengaku sudah siap. Ia optimistis Timnas U-22 tetap tampil ciamik meski tidak diperkuat dirinya.
"Saya yakin Timnas bisa menang. Soalnya saya percaya dengan kemampuan teman-teman lainnya," pungkas Marinus.
Video: Gol-gol Terbaik Timnas di SEA Games 2017
& nbsp;
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RIZ)