medcom.id, Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana menghentikan penyelenggaraan turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Keputusan itu mereka keluarkan menyusul aksi anarkis yang kerap terjadi dalam kancah sepak bola tanah air belakangan ini.
Perhelatan sepak bola Indonesia kembali tercoreng dengan insiden kerusuhan suporter yang baru saja pecah ketika Persija menjamu Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 24 Juni. Akan tetapi, tragedi mengenaskan itu bukanlah yang pertama kali terjadi di sepanjang keberlangsungan TSC 2016. Seperti diketahui, bentrokan suporter juga pernah meletus di Sleman dan Gresik pada beberapa waktu lalu.
Seperti tertuang dalam rilis yang diedarkan pada Sabtu 25 Juni, pihak Kemenpora sempat meminta pertanggungjawaban PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku perwakilan operator turnamen atas dua kerusuhan suporter yang pecah lebih awal. Hasilnya, turnamen tetap dilanjutkan setelah PT. GTS menandatangani surat perjanjian dengan pihak kepolisian yang isinya bersedia menghentikan TSC 2016 apabila kerusuhan suporter terulang kembali.
Langkah Kemenpora untuk menghentikan sementara TSC 2016 diperkuat juga dengan perjanjian yang pernah terjalin dengan PT. GTS pada 28 April lalu. Saat itu, PT. GTS sepakat bahwa Kemenpora memiliki kapasitas untuk mencabut surat rekomendasi penyelenggaraan ISC apabila terjadi sejumlah pelanggaran.
Surat resmi pencabutan rekomendasi turnamen TSC 2016 bakal diterbitkan Kemenpora pada Senin 27 Juni mendatang. Sebelum itu terjadi, Kemenpora juga akan melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan seluruh pihak yang terkait, termasuk Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KAU)