medcom.id, Surabaya: "Tidak Ada Kata Menyerah untuk Sebuah Kebanggaan, Saatnya Bangkit Persebaya 1927, dan Totalitas Tetap Waras," itulah kalimat yang didengungkan 10.000 lebih pendukung fanatik Bonek 1927 atau bonekmania saat melakukan unjuk rasa terhadap Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 2015. Ribuan Bonek ini mendesak Menpora untuk membekukan PSSI, dan mengembalikan Persebaya Surabaya dikembalikan pada khittohnya.
"PSSI wajib hukumnya dibekukan demi kebaikan persepakbolaan Indonesia. Kita akan membuktikan bonek yang asli bukan bonek abal-abal," teriak Ketua Presidium Bonek 1927, Andie Peci, dalam orasinya, Sabtu (18/4/2015).
Andie menegaskan, ribuan bonek hanya ingin menghentaskan mafia-mafia PSSI. "Kita bertahan di sini sampai menunggu kejelasan, kami tidak ingin berunding dengan maling-maling yang merogoh uang negara. Maka itu, kami meminta Menpora membekukan PSSI demi kebaikan persepakbolaan Indonesia," jelasnya.
Andie juga mengancam akan bertahan sebelum ada kejelasan dan kepastian dari Mepora. Andie yakin, jika Menpora benar-benar ingin persepakbolaan Indonesia bersih dari mafia PSSI, akan bertindak tegas.
"Kita akan bertahan sampai malam sampai ada keputusan Menpora untuk membekukan PSSI dan mengembalikan Persebaya Surabaya kepada khittohnya. PSSI sudah tiga kali mendapat teguran, dan Menpora harus bertindak tegas, dan perjuangan kita belum berakhir," tegasnya.
Ribuan bonek yang berunjukrasa merupakan gabungan Bonek 1927 dan GP Anshor Jawa Timur. Mereka tidak jauh dari lokasi KLB PSSI. Hanya berjarak sekitar 300 meter dari Hotel JW Marriot. Namun, mereka tidak bisa mendekat ke lokasi, karena pengamanan ketat tengah dijaga polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ASM)