"Ayo kamu tangkap bola tendangan saya ini! Kalau bisa tertangkap akan saya traktir kopi," seru Eduardo saat memimpin latihan kiper timnas di Lapangan SPH, Karawaci, Tangerang, Selasa (28/2/2017).
Selain makanan atau minuman, Edu juga menjadikan durasi latihan sebagai alat taruhan. Jadi, jika para kiper belum ada yang mampu menangkap bola, sesi latihan tidak akan diakhiri.
"Ayo, ini sesi terakhir. Saya dan pelatih Bima Sakti akan menendang dari luar garis penalti. Kalian belum boleh pulang jika tak bisa menangkap bola," ujar Edu ketika memberikan instruksi.
Bima Sakti yang merupakan satu-satunya asisten pelatih dari Indonesia mengaku tidak terganggu dengan menu latihan Edu. Justru, ia malah senang karena cara itu sudah terbukti efektif. Menurut Bima, pemain jadi bisa menikmati latihan.Aksi Ravi Murdianto dalam seleksi timnas tahap kedua pic.twitter.com/TcDwJgihxk
— Kautsar Zamrocknight (@Zamronice) March 1, 2017
"Taruhan dilakukan untuk memotivasi pemain. Lagipula, Edu cuma sesumbar berani taruhan. Padahal dia belum pernah menang," tutur Bima sambil tertawa setelah ikut membantu Edu menggelar latihan kiper.
"Pokoknya, itu dilakukan biar pemain lebih semangat menjaga gawang tidak kebobolan," tambahnya.
Sesi latihan kiper sengaja diberikan secara terpisah dengan latihan reguler agar bisa fokus berlatih teknik dan reaksi. Sesi tersebut hanya berlangsung sekali dan dilakukan pada hari pertama sekitar pukul 16.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(HIL)